Apa Bener Takut Disedot? Lalu Siapa Yang Menyedot?
Ternyata benar, sepele saja, Cak Imin hanya tak mau disedot dukungan simpatisannya oleh koalisi Jokowi, jika terlalu dini memilih Jokowi sebagai Capres. Hal tersebut dijelaskan menaggapi beragam komentar miring atas gestur Cak Imin di Sosmed Facebooknya itu.
Disela-sela keramaian komentar, Cak Imin sempat membalas komentar Citizen yang menganggap foto tersebut merupakan ciri dari sifat ambisius Cak imin untuk segera berkuasa, dan itu bukan ajaran islam.
Dirinya meyakini, dari data banyak survei masyarakat yang meninggikan suara PDIP didapat dari menyedot partai Nasdem yang cenderung menurun. Dan belau meyakini pula perjuangannya jadi Cawapres untuk menyelamatkan suara PKB secara umum. Terus, Bajunya mirip sapa Cak?
Jadi tebakan baju itu mirip siapa, agak sedikit terbantu oleh penjelasan tadi untuk dijawab sendiri-kan? Kini, kita hanya bisa menunggu tebakan dari Jokowi dan Prabowo, saya aykin pasti tebakan mereka lebih nendang tentang kemiripan baju itu, mirip ke siapa?
Survei Mengatakan Apa Tentang PKB?
Membuka data lama, dinamika suara PKB memang naik-turun, lihat saja di Pemilu 2004 PKB mendapat suara 10.61 %, lumayan. Ketika PKB pecah jelang 2009, PKB hanya mampu mendulang 4.95 % suara. Namun setelah islah di 2011, PKB bangkit kembali dengan suara 9.04 % di Pemilu 2014.
Tren kenaikan itu memang sayang jika harus terlewatkan. Bisa jadi, dengan beragam trik poliitk Cak Imin yang menjadi lebih genit  dan seksih dalam menuai segala perhatian rakyat pemilih untuk dapat mengkapitalisasikannya dalam bentuk suara di 2019 nanti. 2019 berapa?
Namun survei Alvara, yang dilaksanakan pada January 2018 lalu memberikan bayangan tentang pertanyaan itu. PDIP dan Gerindra menjadi pemuncak raupan suara dengan suara 28.4% dan 17.3 %, lalu ada Golkar 8.2%, Demokrat 4.9 % dan PKB 4.2%.
Berada diangka 4.2% bagi PKB juga ngeri-ngeri sedap bila survei itu terwujud. Angka ini mendekati ambang Parlementary Threshold yang mensyaratkan 4%, jika tidak berhati-hati, bisa saja PKB tak mengirimkan wakilnya di DPR-RI. Boro-boro jadi wakil presiden!