Sebagai masyarakat, wajar saja menggantungkan harapan kepada pemerintah daerah Samarinda untuk menuntaskan masalah banjir ini, meski hingga sampai saat ini belum ada realisasi dalam penanggulangannya. Berbagai program pemda seperti normalisasi sungai, parit, dan juga jumlah petugas kebersihan masih saja nihil hasil.
Sepertinya banjir di kota ini tidak akan pernah terobati jika merujuk alasan teori penyebab banjir yang mengatakan adanya persamaan ukuran sungai Mahakam dengan daratan di tepiannya sama sama rendah. Sampai awal dasawarsa tahun 1950-an setiap air sungai mahakam pasang naik, sebagian jalan-jalan di samarinda selalu terendam air. Terlebih lagi jika sedang pasang besar, ada beberapa jalur jalan yang sama sekalitidak dapat dilintasi kendaraan karena ketinggian air yang merendamnya.
Guna menanggulangi masalah itu, sejak awal 1950-an dilakukan penurapan lalu jalan ditinggikan hingga berkali-kali. Pada tahun 1978 ketinggian total bertambah 2 meter dari permukaan awal sehingga jalan tidak lagi terendam kecuali Mahakam pasang luar biasa. Inilah versi sejarah atau mitor asal muasal kata samarinda yang dulu adalah Sama rendah. Dari fakta itu, kemungkinan penyakit banjir di kota ini akan terus menahun bila Pemda Samarinda tidak ada usaha yang lebih keras lagi dalam menanggulanginya.
Berkawan Saja Dengan Bencana Banjir Ini
Ya sudahlah, berkeluh kesah tentu tidak akan menuai hasil kan ya?. Yang ada malah memberikan rasa kekecewaan saja. Bencana banjir ini tentu harus disikapi dan dikelola terutama mengenai resiko dampak yang ditimbulkannya kepada khusus pribadi masing-masing. Bagi saya, bencana tahunan yang sampai detik ini belum dapat dituntaskan harus dapat memberanikan kita untuk tidak menyerah. Bagi saya berkawan dengan bencana adalah cara yang ampuh menyikapinya dan bukan malah memusuhinya. Siapa takut?
Yuk.. menjaga Kebersihan Lingkungan!
Nah, untuk mengelola semua resiko bencana itu semua, hal yang paling penting adalah kepedulian kita  sebagai warga samarinda terutama diri pribadi dalam menjaga lingkungan sekitar. Terutama membuang sampah pada tempatnya, membershkan drainage yang tersumbat minimal disekitar lingkungan kita bermukim, dan yang pasti saling mengingatkan kepada sesama untuk dapat menjaga kebersihan di lingkungan kita ya. Simpletapi sepertinya berat dilaksanakan ya bagi banyak orang.
Asuransi bisa jadi jalan yang arif menyikapi bencana banjir tahunan bagi warga samarinda. Kalau saja, kita alpa menyelamatkan barang-barang yang berharga yang kita miliki. Asuransi bisa memberikan solusi atas kerugian yang diderita ya. Tentu saja kita harus mengelola keuangan kita lebih jeli dalam menyiapkan biaya perbulannya dalam berasuransi.
Zurich Asurance salah satu perusahaan asuransi kini hadir menyapa kita, untuk memudahkan berkawan dengan bencana tadi. Zurich memberikan perlindungan pada kendaraan termasuk kewajiban hukum kepada pihak ketiga atas kematian atau luka luka jasmani dan atau kerusakan property terhadap kerugian dan atau kerusakan secara fisik akibat dari resiko yang ditanggung, seperti kecelakaan, kebakaran, kendaraan terbalik, kerusuhan dan huru-hara, gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami dan banjir.
Yuk Saling Berbagi Informasi Dan Mengingatkan Bencana Via Aplikasi Z-Alert