Jika ongkos perjalanan yang menjadi masalah, itu menjadi relative sih. Karena kepuasan tidak terukur oleh uang. Pemda Papua dan Pemerintah pusat sebenarnya telah menyadari potensi itu menjadi unggulan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Sinyal itu sudah ada dengan dimasukkannya tempat tempat wisata Papua pada program wonderful Indonesia.
Ditambah lagi dengan program Nawacita, yang menyasar pada pembangunan daerah marginal dan terluar Indonesia. Memberikan triggerbagi pemda Papua dan Papua Barat untuk semakin memprioritaskan pembangunan pariwisatanya.
Selain itu Pemerintah telah membangun jalan Trans Papua yang melintasi Monokwari-Nabire-Enarotali-Jayapura-Merauke. Menghubungkan Manokwari yang ada di Papua Barat dengan Merauke yang ada di Provinsi. Selain itu fokus pembangunan jalan baru sepanjang 827 Km. Trans Papua melintasi kawasan pantai utara termasuk menembus kawasan pegunungan di bagian tengah Papua. Ini hal yang menggembirakan dalam membuka kunci permasalahan infrastruktur Papua.
Pemerintah-daerah Papua/Papua Barat juga diharapkan juga bersemangat, dengan cara mempercantik tempat-tempat wisatanya. Dengan cara menghadirkan investor untuk membangun hotel, sarana hiburan, system-akomodasi(penyedia jasa travel), penyiapan UKMKM kerajinan masyarakat asli Papua, penyiapan ekonomi creative dan juga sistem pelayanan tempat wisata secara profesional. Dengan dana perimbangan otonomi yang besar, saya pikir hal tersebut lebih mudah dilakukan. Karena kemampuan SDM-nya mumpuni dan tersedia disana dalam melakukan hal besar itu.
Triangle Colaboration..
Modal SDA-SDM telah siap, ditunjang dengan pembangaunan infrastruktur Makro dan Mikro di objek wisata oleh Pemerintah, lalu belum lengkap bila tidak disokong oleh sentuhan pihak swasta-BUMD-BUMN yang beroperasi di Papua/Pusat. Sokongan tersebut bisa berupa, program pelatihan, sponsor pendanaan pembangunan, dan juga sosialisasi hal bermanfaat kepada masyarakat Papua.
Skema Industri Pariwisata Papua Versi Saya
Jika boleh bermimpi, kedepan ikon sepakbola persipura yang melejit baik secara nasional dan internasional dapat dijadikan magnet wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke Papua. Kehebatan talenta bola Papua yang terus diasah dan membela Persipura tentu akan menjadi nilai jual bagi sponsor dalam membuat bisnis ekonomi creative/olahragayang bermuara pada industry pariwisata. Jika prestasi Persipura bisa dipertahankan sebagai club terkuat baik lokal dan juga internasional di kawasan asia, walhasil setiap pertandingan kandang dalam suatu kompetisi baik lokal terlebih internasional akan sesak dihadiri oleh fans dari tim tamu. Apalagi stadion Mandala telah berkelas FIFA.