Mohon tunggu...
Satria Buana
Satria Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, apa senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasus Bullying Sangat Mengkhawatirkan Kita Semua

1 Oktober 2023   17:48 Diperbarui: 1 Oktober 2023   18:03 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melansir dari dppkbpppa.pontianak bahwa ada beberap macam bullying yang kerap dilakukan:

  • Kontak Verbal Langsung: bullying berupa tindakan mengancam, mempermalukan, mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan, intimidasi, memaki, dan menyebarkan gosip buruk.
  • Kontak Fisik Langsung: pelaku mendorong, menendang, menjambak, memukul, mencakar, mencubit, memeras, mengunci seseorang dalam ruangan, hingga menghancurkan barang milik orang lain.
  • Perilaku Non Verbal: tindakan bullying melihat sinis, menampilkan ekspresi merendahkan, mengancam, mengejek, menjulurkan lidah, sampai melakukan kekerasan fisik pada korban.
  • Perilaku Non Verbal: tindakan bullying berupa memanipulasi persahabatan, mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng, sampai mendiamkan seseorang.
  • Pelecehan Seksual: tindakan bullying ini masuk dalam kategori kekerasan fisik atau verbal.               

Mengutip dari hellosehat.com ada beberapa dampak yang akan dialami oleh korban perundungan atau bullying:

  • Mengalami ketakutan dan kecemasan
  • Kehilangan kepercayaan diri
  • Mengisolasi diri
  • Sulit membentuk hubungan
  • Memicu gangguan mental
  • Masalah kesehatan fisik
  • Penurunan prestasi akademik

Dari ke tujuh dampak di atas tentunya sangat merugikan sekali bagi korban, tentunya perlu ada tindakan yang tegas bagi kasus ini agar tidak ada korban lagi untuk kedepannya. Jadi ada beberapa tips yang ditawarkan oleh UNICEF untuk para dewan guru khususnya dan umumnya untuk semua elemen masyarakat:

  • Tanggapi kejadian itu dengan serius.
  • Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.
  • Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.
  • Tunjukkan empati.
  • Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri -- bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
  • Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.
  • Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.
  • Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.
  • Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.
  • Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.
  • Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog.

Jadi, kasus perundungan di sekolah harusnya sudah berkurang atau bahkan sudah tidak ada, karena sangat di sayangkan sekali bila hal itu kerap terjadi setiap tahun, bulan, atau minggu, jangan sampai besok atau kedepannya kita mendengar berita tentang perundungan anak di sekolah lagi, jangan sampai. 

Pasalnya sekolah adalah lingkungan yang paling nyaman dan  aman untuk belajar, jika ada pelaku perundungan dan yang lebih parahnya hal itu tidak dapat respon yang serius dari pihak sekolah, secara tidak langsung sekolah menjadi neraka  bagi para korban perundungan, jadi jika kita sudah dapat informasi,berita dan lain sebagainya tentunya kita mulai sadar bahwa negara kita hampir sampai peringkat teratas pada kasus pembullyian atau perundungan. Jadi stop perundunga!, stop bullying!.

Refesensi:

https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/bullying-sering-terjadi-di-sekolah-dan-lingkungan

https://regional.kompas.com/read/2023/07/05/060000678/kasus-bully-di-indonesia-mengkhawatirkan-ada-yang-mengakibatkan-kematian?page=al

https://www.trans7.co.id/seven-updates/miris-indonesia-jadi-negara-peringkat-5-kasus-bully-terbanyak-di-dunia#:~:text=Dari%2078%20negara%20yang%20disurvei,sejak%20Januari%20hingga%20Mei%202023.

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/dampak-bullying/

https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/tips-untuk-guru-mengatasi-bullying

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun