Mohon tunggu...
Satria Buana
Satria Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, apa senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyum

26 Desember 2022   22:53 Diperbarui: 26 Desember 2022   23:14 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi:pinterest https://pin.it/37P7kjx

kasih dan kisah sudah kau persembah 

menimbun luka hanya dibekal saja 

selalu rela demi anaknya 

senyum merekah yang selalu dicatatnya 

kau adalah bulan purnama ketika gelap gulita 

kau memberi iba kepada asa

kini belum datang masanya 

tapi kau selelau membangun senyum, bunda 

penampilan yang sahaja tanda kau hanya layak disurga 

selalu mengadu ketika sendu 

selalu memeluk ketika terpuruk 

itu semua biasaku padamu

kau yang selalau membelai dengan usap yang lahap

Desember, Bekasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun