kasih dan kisah sudah kau persembahÂ
menimbun luka hanya dibekal sajaÂ
selalu rela demi anaknyaÂ
senyum merekah yang selalu dicatatnyaÂ
kau adalah bulan purnama ketika gelap gulitaÂ
kau memberi iba kepada asa
kini belum datang masanyaÂ
tapi kau selelau membangun senyum, bundaÂ
penampilan yang sahaja tanda kau hanya layak disurgaÂ
selalu mengadu ketika senduÂ
selalu memeluk ketika terpurukÂ
itu semua biasaku padamu
kau yang selalau membelai dengan usap yang lahap
Desember, Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!