Satria bintang rizqi
9-11-2020
Berbicara mengenai sisi lain kehidupan pekerja sosial (RW)
Mungkin kita jarang membahas tentang kehidupan dan sisi lain seorang ketua RW ,padahal banyak sekali sisi menarik yang bisa kita kupas dan angkat mengenai lika liku serta  program kerja seorang ketua RW. Apalagi ketua RW di lingkungan perumahan jarang sekali yang  bersedia mengemban tugas ketua RW di wilayah perumahannya. Mengapa?
Justru kita angkat tema ini agar kita tau apa yang menjadi alasan mendasar mengapa jarang orang yang mau dipilih menjadi pekerja sosial (RW)
"Ternyata pelajaran PKN yang dulu pernah kita pelajari tentang mementingkan kepentingan sosial diatas kepentingan pribadi atau golongan sangat relevan terjadi pada kehidupan kita" semua tidak bisa diukur dengan nilai rupiah .karna jika semua hanya didasarkan dengan materi ,kehidupan sosial tidak akan berjalan dengan baik .
Mungkin anggapan orang itu mudah untuk mengatur dan mengurus 500 kepala keluarga dari 4 RT ternyata fakta di lapangan tidak semudah yang kita bayangkan ,ini disebabkan  dari 500 kepala keluarga ternyata banyak juga pendapat, ide, kritikan yang berbeda beda
Inilah tugas dan wewenang seorang ketua RW ,Selain harus memelihara kerukunan warga harus juga bisa menyatukan kepentingan yang berbeda dan sejalan dengan apa yang menjadi program kerja pemerintah .Serta merencanakan pembangunan dengan melibatkan aspirasi dan swadaya masyarakat
Dalam situasi menghadapi pandemi Covid 19 ini " Teguh mujiono selaku ketua RW menyampaikan program apa yang dilakukan untuk mengantisipasi pencegahan yaitu dengan mengedukasi ke warga , memberikan himbauan untuk selalu mentaati protokol kesehatan".
Salah satunya memasang spanduk dan melakukan penyemprotan disinfektan per satu bulan sekali dan per 3 bulan sekali melakukan kegiatan gotong royong kerja bakti kebersihan lingkungan .
Hal  menarik lainnya dari kehidupan seorang ketua RW adalah tentang bagaimana cara dia membagi waktu antara  pekerjaan,keluarga serta tugas nya sebagai ketua RW
Dari penuturan yang disampaikan ketua Rw cara membagi waktunya adalah memprioritaskan kepentingan yang sangat urgent terlebih dahulu meski harus mengabaikan kepentingan keluarga . Biasanya hal hal urgent yang harus melibatkan warga mereka musyawarah kan dengan tokoh masyarakat dan ketua RT di hari libur. Sementara untuk kepentingan keluarga akan dilakukan saat tidak ada kegiatan ke Rw an
Terakhir Beliau menjelaskan bahwa mengapa ia menjadi seorang ketua RW karena panggilan hati nurani untuk berbuat sesuatu di masyarakat dan beliau menambahkan sebaiknya baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H