Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kompasiana Itu Kompasiana: Refleksi Perjalanan 16 Tahun

9 Oktober 2024   17:17 Diperbarui: 9 Oktober 2024   17:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah era 2000an awal berakhir, mulailah era blogging menyeruak, tulisan-tulisan blog dirasakan jauh lebih menarik, karena menampilkan kedalaman serta keunikan dari penulisnya. Sekitar tahun 2014, saya mulai mengenal blog Kompasiana, sebagai alternatif bacaan harian selain Kompas.com.

Tulisan-tulisan dari para blogger Kompasiana pada masa itu agak berbeda di jaman sekarang, jauh lebih berani dan kadang saling menyerang, tapi memang sangat menarik dan mendalam isinya. Tak sedikit para Kompasianer di masa itu sering tersandung masalah hukum akibat tulisannya yang memang "berani". Sempat ingin bergabung menjadi penulis blog Kompasiana pada masa itu, namun urung terwujud karena berbagai alasan kesibukan.

Walau demikian, saya selalu setia menyempatkan membaca artikel-artikel Kompasiana yang memang "agak laen" dari media mainstream, memberikan sudut pandang jurnalistik yang lebih unik dan menarik. Hingga akhirnya di bulan Oktober 2023 saya memutuskan untuk bergabung dan menjadi penulis aktif di Kompasiana hingga kini.

Kompasiana dan Saya

Jiwa menulis sebenarnya sudah tumbuh semenjak jaman sekolah dan kuliah, dimana sewaktu di bangku SMA, saya aktif menjadi pengurus buletin dakwah di sekolah. Kemudian sewaktu masa kuliah, ada beberapa tulisan saya dimuat di beberapa surat kabar lokal. Namun semenjak kesibukan dalam berkerja, semangat menulis agak terkubur untuk sementara.

Hingga akhirnya pada tahun lalu saya memutuskan untuk kembali menulis, dan setelah menimbang beberapa platform, saya pun memutuskan untuk menulis di Kompasiana. Platform ini sudah saya kenal sejak lama, dan memang saya nilai memiliki ekosistem terbaik bagi para penulis pemula maupun bagi para penulis senior, dimana tidak aroma persaingan diantaranya, saling mendukung dalam semangat komunitas.

Awal mula berkeinginan menulis di blog Kompasiana adalah justru karena kritik-kritik dari orang-orang terdekat saya tentang kebiasaan saya yang suka memberikan komentar panjang lebar pada postingan-postingan sosial media yang viral dari berbagai genre.

Beberapa teman menilai, komentar yang saya berikan itu malah bukan seperti "komentar", tetapi justru tampak seperti "tulisan utuh" yang tajam dan komprehensif. Hal tersebut menyadarkan saya, dimana daripada memberikan komentar-komentar di postingan sosial media, lebih baik disalurkan melalui sebuah tulisan. Singkat cerita, saya pun memutuskan memilih Kompasiana sebagai labuhan awal.

Artikel-artikel pertama saya kebanyakan mengupas beberapa aktifitas sekolah, tanpa dinyana dari 8 artikel pertama saya berhasil menjadi Pilihan semua dan ketiga diantaranya terpilih menjadi Artikel Utama (AU). Hal tersebut tentu menjadi cambuk bagi saya untuk lebih aktif menulis, dikarenakan ada "something different" pada tulisan yang saya buat, terlebih para Kompasioner senior selalu mendukung positif lewat komentar-komentar membangun, yang terus memupuk semangat ini.

Walhasil, tepat hampir setahun saya berhasil membuat 298 artikel, dan 95 diantara merupakan Headline Artikel Utama, suatu pencapaian yang tak disangka-sangka, karena tinggal sedikit lagi akan mencapai 100 AU.

Every Story Matters, terima kasih sebesar-besarnya saya ucapakan kepada para Kompasianer yang selalu rajin melakukan Blog Walking, karena tanpa kalian, menulis di Kompasiana bagaikan menelurkan telur tapi tak menetas. Komentar-komentar kalian menelurkan kepercayaan diri, semangat memperbaiki diri serta tentunya membesarkan blog terbesar di Indonesia ini.

Jujur, Kompasiana kini bagaikan candu bagi saya, walau aturan K Rewards dirasakan masih perlu ada perbaikan. Entah mengapa setiap kali mem-publish tulisan baru, rasanya seperti "orgasme" atau kelegaan dalam diri ini. Apalagi ketika ternyata artikelnya didaulat menjadi AU, itu rasanya seperti memberi mood booster dalam berkerja seharian, benar-benar seperti candu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun