Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kenali Perilaku Vellichor pada Si Kecil dalam Manajemen Imajinasi Anak

24 September 2024   17:57 Diperbarui: 25 September 2024   14:47 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- ayah dan anak perempuan berkostum superhero. (Freepik/pvproductions)

Secara umum, perasaan ini adalah suatu kewajaran, sebagai contoh apabila kita membaca buku atau menonton film bertema kesedihan, pastinya kita kadang tak sadar meneteskan air mata ikut terbawa suasana jalan cerita pada saat itu. Namun apabila, perasaan tersebut sampai dibawa keseharian, maka hal tersebut bisa dikatakan perilaku Vellichor.

Contoh lain, saya pernah menonton film Need For Speed di bioskop bersama teman-teman, sepulangnya, teman saya yang menyetir mobil, sampai terbawa suasana di mana ia membawa mobil agak ugal-ugalan dan berkecepatan tinggi. Bisa jadi hal tersebut merupakan bagian dari perilaku vellichor, imbas dari selepas menonton film bertema balapan mobil.

Ilustrasi Ayah dan Anak Berimajinasi superhero (sumber : 123RF
Ilustrasi Ayah dan Anak Berimajinasi superhero (sumber : 123RF

Pada kasus orang dewasa, perilaku vellichor umumnya cukup jarang dan masih bisa terkendali. Namun tanpa disadari perilaku vellichor justru banyak ditemukan pada anak-anak. Sebagaimana contoh yang saya tampilkan di atas yang terbawa suasana kerap "halu" dirinya menjadi superhero favoritnya.

Sebenarnya perilaku vellichor pada anak tidak perlu dikhawatirkan, karena hal tersebut sangat wajar karena tumbuh kembang anak sangat berkaitan dengan daya imajinasi yang hiperbolik. 

Namun apabila perilaku tersebut justru membuatnya sulit membedakan antara kehidupan nyata dan imajinasi vellichor-nya hingga kadang menganggu kehidupan sehari-hari seperti berkomunikasi, belajar hingga fantasi berlebihan, maka tentunya harus mendapat perhatian khusus bagi orang tuanya untuk me-manajemen imajinasinya.

Lalu bagaimanakah cara mengatur imajinasi vellichor pada anak-anak agar dapat terkendali dan justru malah mendukung tumbuh kembangnnya menjadi pribadi yang kreatif dan memahami nilai moral semenjak dini, berikut ulasannya.

Pahami Imajinasinya

Imajinasi orang dewasa dan anak-anak tentulah sangat berbeda, pada titik ini kita harus memahami bahwa proses tumbuh kembang anak adalah proses pencarian jati diri. Maka tak pelak, jika mereka menonton animasi atau membaca komik, tak jarang mereka merasa ingin menjadi tokoh yang mereka idolakan itu.

Jika kita sudah memahaminya, maka kita pun bisa memasuki dunia imajinasinya dengan kadang membersamainya menonton animasi kesukaannya, sejenak kita pun menjadi "anak-anak", sehingga kita pun bisa memahami apa yang sebenarnya diimajinasikan oleh anak.

Apabila kita sering mengetahui dan kadang mendengarkan celotehannya tentang imajinasi vellichornya entah itu tokoh animasi, cerita rakyat, fabel dan lainnya, maka tanpa disadari membuat daya imajinasinya menjadi terarah, karena anda melibatkan diri di dalamnya. Sehingga mereka merasa nyaman untuk bercerita banyak tentang sesuatu yang digandrunginya.

Fitur Imajinasi Sewajarnya

Terkadang kita melihat, ada orang tua yang justru terlalu kebablasan mendukung imajinasi Vellichor anaknya. Sebagai contoh ada anak laki-laki yang mengidolakan superhero Hulk, sampai-sampai tas sekolah, topi, sepatu, tempat makan semuanya bertema Hulk dan sudah bisa ditebak saat bermain dengan teman-temannya, dia suka menggunakan kekerasan karena terinspirasi ketokohan Hulk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun