Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Tuah Kepelatihan Alessandro Del Piero

22 September 2024   07:07 Diperbarui: 22 September 2024   07:14 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak mantan pemain besar yang mengawali karir kepelatihannya dengan melatih mantan klubnya pada level umur. Selain tingkat tekanannya belum begitu tinggi, sekaligus sebagai "trial" bagi awal karir kepelatihannya.

Sebagai contoh Pep Guardiola, yang mengawali karir kepelatihannya pada Barcelona B, dan menyerap banyak hal teknis baik dari tim yunior dan senior, kelak mengantarkannya menjadi pelatih hebat. Bisa jadi Del Piero bisa berbuat hal yang sama, mengingat semasa menjadi pemain aktif, ia dikenal sangat taktikal dan mengutamakan kerjasama tim.

Selepas memegang tim Juventus kelompok umur, bukan tak mungkin ia bisa meningkat karirnya menjadi staf pelatih tim utama atau bahkan langsung melejit menjadi pelatih utama Juventus. Jika memang seandainya terjadi, tentunya bakal memberikan kesan emosional bagi seluruh fans Juventus di seluruh dunia, apalagi seandainya ia mampu memberikan trofi bagi Nyonya Tua.

Klub Seri B

Sebagaimana seniornya, Antonio Conte yang sempat sukses melatih Juventus pada 2011-2014, bisa saja Del Piero bisa saja meniru jejak Conte, dimana mengawali karir kepelatihan pada level klub Seri B. Conte sendiri merintis karir kepelatihannya di Bari yang masih pada level Seri B.

Melatih klub seri B, bisa menjadi batu loncatan bagi Del Piero, untuk menunjukkan kapasitasnya pada awal karir. Jika ia mampu membawa salah satu klub Seri B promosi ke Seri A, tentunya akan menjadi poin tersendiri baginya untuk bisa melatih klub besar Seri A.

Bisa saja Del Piero meneken kontrak kepelatihan pertamanya bersama Padova, klub dimana ia mengawali karir pemain profesionalnya. Klub Calcio Padova saat ini menghuni kasta Seri B, dan apabila di musim depan belum bisa promosi ke Seri A, bisa saja Del Piero mencoba peruntungannya bersama Padova, mengingat kedekatan emosionalnya dengan klub ini.

Atau mungkin bisa bergabung dengan klub seri B lainnya yang dibeli oleh taipan dari negeri lain, sebagai studi kasus perbandingan yaitu Como yang dilatih oleh Cesc Fabregas, setelah dibeli oleh pengusaha asal Indonesia. Bahkan bisa saja melatih di klub-klub di luar Eropa, seperti di MLS atau liga Arab Saudi yang memiliki pundi-pundi finansial luar biasa, dimana memang sekarang terjadi fenomena para eks pemain bintang melatih klub-klub di luar eropa yang rela membayar tinggi.

Hidupkan Trequartista

Del Piero habiskan sebagian karirnya sebagai pemain profesional dengan memainkan peran ikonik yang populer di era 90an, yaitu Trequartista. Apa itu Trequartista, bagi penggemar sepakbola kekinian mungkin cukup asing istilah ini, namun di era 90an, peran pemain berkarakter Trequartista sangatlah diidolakan banyak penggemar sepakbola di jaman itu, karena menampilkan permainan kreatif dan elegan.

Trequartista bukanlah semata-mata bukan posisi saja, tetapi lebih kepada peran roleplayer. Secara posisi, Trequartista terletak antara antara penyerang dan lini tengah, jadi banyak mengatakan posisi ini bisa disebut playmaker atau second striker, namun sejatinya lebih sekedar itu. Trequartista adalah pemain yang mampu berkreasi di lini depan, menghubungkan lini tengah ke penyerang, menusuk lini pertahanan musuh, menciptakan ruang, menciptakan passing brilian bahkan mencetak gol, namun tak diberi beban yang mencolok dalam bertahan.

Cukup jarang melihat peran Trequartista pada sepakbola kekinian, dimana hampir semua pemain dituntut bermain transisi cepat, pressing ketat dan penguasaan bola. Hampir jarang ada pemain yang diberikan peran untuk "bebas bermain", kalaupun ada itu pun hanya diberi kesempatan sedikit sekali, selebihnya "manut" pada template. Saat ini, kita sudah sulit melihat pemain Trequartista hebat seperti Del Piero, Zidane, Rui Costa, Veron atau pun Messi dimana pada Piala Dunia lalu ia bermain murni Trequartista layaknya Maradona.

Bisa saja pada saat melatih, Del Piero kembali menghidupkan peran pemain Trequartista dalam formasinya. Ia akan banyak memburu pemain-pemain yang berkarakter kreatif serta elegan sepertinya. Bukan tidak mungkin ia akan menjadi antitesis sepakbola kekinian yang minim kreatifitas dengan menonjolkan permainan ber-keberanian berkreasi di lini depan. Del Piero sendiri bisa jadi sangat berkiblat dengan model permainan Marcelo Lippi, mantan pelatihnya yang membesarkan namanya, dimana gaya mainnya pragmatis dalam bertahan, namun ketika berkesempatan menyerang, mampu tampilkan serangan yang penuh kreasi melalui peran Trequartista.

Pelatih Masa Depan Gli Azzuri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun