Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Peringatan Rasulullah SAW Tentang Artificial Intellegence (AI)

20 September 2024   10:39 Diperbarui: 20 September 2024   10:39 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan teknologi AI (sumber : ITChornicles )

"Antum a'lamu bi umurid dunyakum"

 "Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian" (HR : Muslim )

Sebuah pernyataan singkat dari Nabi Muhammad SAW tentang pemanfaatan teknologi keseharian. Banyak riwayat sirah nabi, jika beliau ditanya masalah teknis keduniaan seperti pertanian, peternakan, tata ruang kota dan hal-hal yang berkaitan teknologi lainnya di jaman itu, selalu dijawab dengan pernyataan singkat tersebut.

Hal tersebut mengindikasikan, bahwa dalam Islam tidak mempermasalahkan kemajuan teknologi, bahkan justru sangat mendukungnya, namun tentunya dengan tetap menjaganya agar tak melanggar syariat agama.

Kisah perang Khandaq, adalah salah satu bukti bagaimana Rasulullah SAW sangat mendukung inovasi teknologi dalam bentuk apapun selama hal tersebut bermanfaat bagi orang banyak. Dimana dalam perang legendaris tersebut, salah satu sahabat yang berasal dari Persia, Salman Al Farisi memberikan saran kepada para kaum muslimin untuk membuat parit yang mengelilingi kota Madinah untuk menghadang laju serangan kaum Quraisy.

Kaum muslim kota Madinah pada saat itu belum begitu familiar dengan metode bertahan perang menggunakan sistem parit, namun di negeri asalnya sahabat Salman Al Farisi yaitu Persia hal tersebut sudah biasa digunakan dalam mempertahankan kota. Walhasil, Rasulullah SAW menyetujui usul tersebut, bahkan beliau juga terjun langsung bersama kaum muslimin lainnya menggali parit bersama-sama.

Hingga akhirnya pada saatnya tiba, bala tentara kaum Quraisy pun gagal menaklukkan kota Madinah akibat teknologi sistem pertahanan parit di sekeliling kota. Hal tersebut adalah bukti bahwa Islam selalu mendukung perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi orang banyak.

Melihat perkembangan teknologi di jaman sekarang, tentunya kita pun harus bersandar pada nilai kebermanfaatan, dikarenakan banyak contoh dimana justru kemajuan teknologi digunakan untuk hal yang mudarat dan merugikan banyak orang.

Jika di era 90an terjadi booming teknologi televisi, maka memang manfaatnya sangat besar, dimana kita pun bisa menyaksikan tayangan-tayangan edukatif dan informasi dari belahan dunia lainnya hanya dari layar kaca di rumah. Namun di sisi lain, adapula hal mudarat lainnya, dimana tayangan televisi tak jarang juga mengandung konten negatif yang bersembunyi dalam konteks "hiburan".

Pada era 2000an awal terjadi booming teknologi internet, dimana memang memberikan manfaat yang sangat signifikan dalam teknologi informasi, dimana data serta informasi bisa didapatkan dengan cepat. Namun hal ini pun juga mengandung kemudaratan, dimana tak jarang informasi yang bersliweran mengandung hal-hal yang tak baik dan fitnah.

Pada era sekarang, jelas keberadaan smartphone memang sangat memudahkan kita dalam banyak hal, entah itu sistem pembayaran, pekerjaan, sosial media hingga hiburan game online. Namun, dampak sosialnya justru lebih mudarat ketimbang manfaatnya, dimana orang mulai malas bertegur sapa, karena sibuk dengan smartphonenya masing-masing, begitu pula anak-anak juga mulai banyak yang kecanduan bermain game online.

Hingga akhirnya di hadapan kita adalah dimulainya era teknologi Artificial Intellegence (AI) , sebuah era dimana kelak peran manusia dalam keseharian mulai tergantikan dengan komputer dan robotik.

AI atau juga yang bisa disebut dengan Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang memungkinkan komputer dan mesin meniru kemampuan intelektual manusia. AI dapat belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.

Konsep dasarnya sebenarnya sangat baik yaitu dimana robot atau komputer akan membantu manusia dalam mengerjakan banyak hal aspek kehidupan, entah itu pekerjaaan, pembelajaran, industri dan banyak lainnya.

Namun, ternyata keberadaaan teknologi ini ternyata banyak menimbulkan pro kontra di masyarakat, utamanya dalam hal pemanfatannya yang kadang mengarah kepada penyalahgunaan tak semestinya seperti plagiat, kecurangan bahkan kemalasan untuk berpikir komprehensif.

Berikut beberapa sabda dari Rasullullah SAW yang kiranya masih relevan bagi kita dalam penerapan nilai-nilai penting saat memanfaatkan teknologi AI, dimana kiranya nilai-nilai ini harus bisa kita gunakan dengan teguh, agar teknologi yang menawarkan berbagai kemudahan ini tak membuat kita menjadi manusia yang mengarah hal mudarat.

Hindari Ketidakjujuran

Rasululullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas menekankan agar manusia berusaha untuk jujur dalam setiap pekerjaannya dan menjauhi perbuatan dusta. Pemanfaatan teknologi AI sangat erat dengan ketidakjujuran bahkan plagiarisme, dimana banyak kasus dimana banyak pelajar bahkan mahasiswa yang mengerjakan tugas pelajarannnya menggunakan Chatbot atau aplikasi AI lainnya, bukan dengan usaha kejujurannya.

Sebenarnya tak masalah jika kita menggunakan teknologi AI dalam menyusun sebuah karya, namun sang empunya juga harus jujur jika ia menggunakan AI dalam pengerjaannya. Dalam konteks pengetahuan, AI hanya bisa sekedar dimanfaatkan sebagai untuk menambah wawasan atau memberikan inspirasi, tidak boleh lebih dari itu.

Hindari Kecurangan dan Kedustaan

Nabi Muhammad SAW berkata, "Curang adalah tanda kelemahan iman." (HR. Abu Dawud)

Sebuah pernyataan singkat dari beliau tentang makna kecurangan, dan memang pemanfaatan teknologi AI, jika tidak dikendalikan dengan baik, maka bisa saja mengarah pada kecurangan. Lebih lanjut, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya diriku berada dalam garis pertama untuk menyeru (kepada kebenaran) dan Allah menyuruhku untuk berbuat demikian, dan orang yang mendustakan (curang) dalam bisnisnya, tidaklah ia dalam barisan pertama dan Allah tidak memerintahkan (melakukan) hal itu." (HR. Muslim).

Artinya jangan sampai segala upaya manusia dalam berikhtiar adalah berlandaskan dalam kecurangan atau kedustaan. Pemanfaatan teknologi AI mulai sering digunakan untuk hal yang bersifat pada kedustaan, dimana kita sering melihat beberapa video yang menampilkan seseorang bernyanyi dengan apik, namun ternyata suaranya adalah palsu buatan AI, bahkan ada pula yang memperolok-olok tokoh pemimpin negara dengan video AI joget palsu. Tentunya hal tersebut adalah kedustaan yang terang benderang dan harus dihindari.

Semangat Dalam Berkarya

Rasulullah SAW bersabda, "Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas." (HR. Muslim)

Poin dari hadis di atas adalah cambuk bagi kita yang masih mengerjakan segala sesuatu terlalu bergantung pada teknologi termasuk AI. Jangan sampai karena kemudahan yang didapatkan dari kemajuan teknologi, membuat kita malas berpikir dan malas bergerak.

Ada film animasi Wall E, dimana pada film gambaran futuristik tersebut digambarkan manusia bergantung pada teknologi robot dan hologram, mereka cukup duduk manis, makanan sudah tersaji, hiburan di depan mata serta hal lainnya hanya tinggal bicara dan tunjuk saja. Imbasnya manusia menjadi obesitas, sulit berjalan dan malas bersosialisasi.

Tentunya jangan sampai, teknologi AI menjadikan manusia untuk malas berpikir hal-hal baru serta beraktifitas fisik, perlu diingat teknologi sifatnya hanyalah membantu kinerja manusia, bukan menggantikan peradaban manusia.

Orientasi Pada Manfaat dan Kebaikan

Nabi Muhammad SAW berkata,"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani )

Sebuah hadis populer yang harusnya kita jadikan pijakan dasar manusia dalam membentuk peradaban. Teknologi hanyalah alat, namun instrumen utamanya adalah justru manusia itu sendiri, dimana segala tindak tanduk kita haruslah berorientasi pada kebermanfaatan bagi orang sekitar kita. Lebih lanjut, Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (Hadits Muslim )

Hadis di atas jelas mengindikasikan, bahwa segala ikhtiar kita haruslah amar ma'ruf nahi mungkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan melawan kemungkaran. Begitu pula penggunaan teknologi AI yang juga harus berorientasi pada hal yang bersifat kebaikan dan jangan sampai dimanfaatkan untuk hal kemungkaran.

Marilah kita sambut teknologi AI dengan hati yang terbuka, gunakanlah untuk menyebar manfaat serta kebaikan, jangan sampai teknologi ini membuat kita menjadi pemalas dan mundur ke belakang dalam berpola pikir, genggamlah teknologi sebagai pegangan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun