Data dan informasi yang dihimpun Korlantas Polri menyebutkan setiap tahun angka kecelakaan yang melibatkan Gen Z atau pelajar selalu menempati posisi teratas.
Lalu jika demikian, bagaimanakah cara menekan delinkuensi di kalangan pelajar dalam berlalu lintas jalan raya, berikut beberapa hal yang bisa dijadikan perhatian kita bersama untuk menanggulanginya.
Mata Pelajaran Lalu Lintas
Pada bulan Februari 2024 lalu, PT Jasa Raharja meresmikan Mata Pelajaran Lalu Lintas melalui Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja Munadi Herlambang berujar pihaknya mulai merealisasikan dan membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar sejak 2023 lalu.
Ini (mata pelajaran lalu lintas) mulai tingkat SD atau MI, SMP atau MTs, sampai SMA atau SMK," kata Munadi saat meresmikan Mata Pelajaran Lalu Lintas bersama Korlantas Polri di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (1/2/2024).
Munadi menjabarkan diseminasi pendidikan lalin itu bertujuan untuk membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar. Maka dari itu, para guru mulai tingkat SD sampai SMA diberikan bekal berupa pelatihan, arahan, dan materi secara bertahap dan kontinyu.
"Kami sadar kami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan masyarakat saat berkendara di jalan raya, sehingga konsen kami juga difokuskan terhadap ketertiban berlalulintas di jalan raya, apalagi keselamatan dalam berkendara adalah yang ingin kami sasar, tapi menciptakan tertib lalu lintas ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono. Menurutnya, para remaja dan Gen Z menempati posisi teratas korban kecelakaan.
Maka dari itu, beliau ingin ilmu dan mata pelajaran baru ini benar-benar tepat sasaran. Menurutnya, tak hanya memberi bekal ilmu, tapi juga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari saat berkendara di jalanan.
"Harapannya para guru mampu memberikan pembekalan wawasan dan pengetahuan di sekolah masing-masing, sehingga Gen Z mampu menjadi pelopor keselamatan dalam usaha mencapai target zero accident. Apalagi guru dapat memberikan materi pendidikan mengenai keselamatan lalu lintas di kelas sekolah mereka masing-masing," jelasnya.
"Dalam kurikulum baru ini, target kita menciptakan tertib lalu lintas fan dapat kita capai, supaya angka laka lantas termasuk di Jatim yang termasuk paling besar di Indonesia bisa ditekan," ungkapnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!