Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pimpin Rapim Daring di Bekasi, Menteri AHY Terima Progres Sertipikat Tanah Elektronik Naik Signifikan

9 Agustus 2024   07:57 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bekasi -- untuk menuntaskan target-target program pada tiap unit kerja Eselon I, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan arahan kepada para jajaran untuk segera menuntaskannya, hal tersebut disampaikan secara daring dalam Rapat Pimpinan (Rapim) yang berlangsung ketika ia melakukan kunjungan kerja ke Kota Bekasi pada Selasa (06/08/2024).

"Kita harapkan melalui evaluasi dalam Rapim bisa menuntaskan langkah kita untuk mencapai berbagai target, yang memang harus dituntaskan dalam waktu beberapa bulan ke depan," ujar Menteri AHY.

Rapim yang sedianya dilaksankan setiap dua minggu sekali ini menjadi kesempatan bagi setiap unit kerja Eselon I untuk menjabarkan progres yang telah dilakukan.

 "Saya senang rapat semacam ini digelar dari waktu ke waktu, dan saya mengikuti juga prosesnya. Sekarang sudah bulan Agustus, ini bulan yang penuh dengan keberkahan, yang penuh dengan sejarah. Semoga bulan ini bukan hanya merayakan kemerdekaan, tapi juga tentu kita berupaya untuk mempercepat berbagai progres pekerjaan kita," ungkap Menteri AHY.

Di samping untuk mengawasi progres target yang dicapai. Rapim yang berlangsung secara daring dan luring di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta ini, menurut Wamen ATR/Waka BPN, Raja Juli Antoni juga menjadi ruang monitoring dan evaluasi dari setiap kegiatan yang ada. Selain itu bisa menjadi ruang diskusi mencari solusi bersama untuk persoalan-persoalan yang belum ada penyelesaiannya

"Tujuan dari evaluasi ini bukan untuk mencari siapa yang salah, siapa yang targetnya paling rendah, tetapi justru ingin mengetahui apa akar permasalahan yang dihadapi bersama di bawah, sehingga kita bisa carikan solusinya," ungkap Raja Juli Antoni.

Pada Rapim ini dijabarkan laporan progres dari masing-masing Unit Kerja Eselon I serta laporan dari perwakilan sejumlah Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi dan Kabupaten/Kota. Progres yang sangat signifikan, yaitu dari target 104 Kantor Pertanahan (Kantah) di 2024 yang mengimplementasikan layanan Sertipikat Tanah Elektronik, saat ini telah mencapai 396 Kantor Pertanahan.

Turut hadir pada Rapim, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN. Hadir secara daring, seluruh Kepala Kanwil BPN Provinsi dan Kepala Kantah Kabupaten/Kota.

Mengenal Sertipikat Tanah Elektronik

Berdasarkan Rapim tersebut, didapatkan informasi bahwa terdapat peningkatan layanan Sertipikat Tanah Elektronik yang siginifikan, namun tahukah Anda tentang Sertipikat Tanah Elektronik.

Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN  mengubah sertipikat tanah menjadi sertipikat elektronik atau yang lebih dikenal dengan Sertipikat-el (sertipikat tanah elektronik).  Ketentuan ini termaktubu dalam Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sertipikat Elektronik.

Dalam sertipikat tanah elektronik nantinya akan menggunakan teknologi hash code, QR Code, single identity, serta akan dilampirkan ketentuan penggunaan sertipikat elektronik serta kewajiban dan larangannya, menggunakan tanda tangan elektronik serta bentuk dokumen.

Dilansir dari laman resmi Kementerian ATR/BPN, berikut bentuk dari sertipikat tanah elektronik yang meliputi:

  • Logo Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sejajar dengan Lambang Garuda.
  • Jenis Hak akan menyesuaikan hak atas tanah yang akan diberikan.
  • Nomor Identifikasi Bidang (NIB) merupakan Single ID yang menjadi referensi seluruh kegiatan pendaftaran tanah.
  • Kode unik/hashcode merupakan kode unik/hashcode atas dokumen elektronik yang diterbitkan, yang disambung dengan edisi penerbitan dokumen elektronik.
  • RRR (Right, Restriction and Responsibility) dicantumkan dalam sertipikat.
  • Gambar Bidang Tanah dilengkapi dengan keterangan surat ukur dan QRCode menuju Surat Ukur Elektronik.
  • Perhatian berisikan pengetahuan terkait ketentuan dokumen elektronik kepada pemegang sertipikat yang berbentuk dokumen elektronik ini.
  • QRCode merupakan data encrypt id sertipikat-el digunakan untuk mengakses informasi langsung sertifikat-el melalui sistem yang disediakan oleh Kementerian/
  • Pola garis halus bergelombang yang menjadi background sertipikat elektronik, yang menunjukkan pola pelayanan yang berkelanjutan (kontinuitas). Watermark logo Kementerian ditempatkan di tengah ditambah pola tulisan warna merah pada sisi kiri dokumen.
  • Tanda tangan elektronik diperkenalkan dengan gaya classic modern yakni bentuk spesimen tanda tangan dilengkapi cap kantor Pertanahan.
  • Lambang BSHE sebagai penyedia TTE. BSHE merupakan instansi penyelenggara tanda tangan elektronik.

Maka dengan adanya sertipikat elektronik yang tersimpan di database, masyarakat pemilik tanah bisa mencetak sertipikat miliknya kapan saja dan di mana saja, tanpa ada rasa takut jika hilang, terbakar atau rusak.  Keamanan juga dapat dijamin karena seluruh proses pengamanan informasi menggunakan teknologi persandian seperti kriptografi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Mari kita gunakan fasilitas layanan Sertipikat Tanah Elektronik, untuk melindungi aset tanah berharga anda. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun