Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Optimalisasi Eksistensi untuk Kementerian ATR/BPN Sebagai Bentuk Institusional Branding

4 Agustus 2024   21:43 Diperbarui: 4 Agustus 2024   21:52 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat Optimalisasi EKSISTENSI Kementerian ATR/BPN (sumber : Kantah Kab Sukoharjo)

"Kita tidak hanya ingin terkenal tapi juga dikenal baik oleh masyarakat"

Itulah quotes motivasi dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Pada April 2024 lalu, yang kemudian menjadi salah satu landasan bagi program Ekosistem Komunikasi dan Humas Internal (EKSISTENSI).

Tenaga Ahli Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa sebagai institusi pemerintah, di era arus informasi ini, sekedar bekerja baik saja kini tidak lagi cukup, namun juga dibutuhkan publikasi kepada masyarakat luas, agar mengetahui kinerja dari instansi tersebut.

"Jadi Bapak/Ibu bekerja baik sekarang ini baru setengah pekerjaan, setengahnya lagi masyarakat harus diberi tahu. Ini bukannya riya' kalau kita sudah bekerja tapi kita sebagai lembaga publik bertanggung jawab untuk menginformasikan kepada masyarakat sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas," ungkap Herzaky Mahendra Putra dalam rangka kegiatan optimalisasi EKSISTENSI di lingkungan jajaran Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan se-Provinsi Sumatra Utara pada Kamis (01/08/2024).

Maka melalui program EKSISTENSI ini, masing-masing satuan kerja (Satker) diminta melaksanakan "One Satker, One Media; One Day, One Post; dan One Day, One Information". Herzaky Mahendra Putra menjelaskan apabila seluruh Satker melakukan hal ini, maka informasi positif yang berkaitan pekerjaan Kementerian ATR/BPN dapat terglorifikasi secara optimal di tengah masyarakat.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis juga menambahkan bahwa saat ini Kementerian ATR/BPN dalam momentum trend positif sejak dipimpin oleh Menteri AHY karena tingginya traffic pemberitaan dan perbincangan di dunia maya yang berkaitan Kementerian ATR/BPN. Maka dari itu momentum ini harus dimanfaatkan agar "institusional branding" Kementerian ATR/BPN menjadi semakin baik dan dikenal oleh masyarakat utamanya tentang jenis pelayanannya.

"Dari bulan Februari hingga saat ini, sentimen dari percakapan digital serta pemberitaan media terhadap kita sangat positif. Ini yang harus kita maintain terus dengan membanjiri informasi-informasi positif bagi masyarakat," ungkap Harison Mocodompis.

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatra Utara, Askani kemudian juga  mempertegas komitmennya dalam menyukseskan EKSISTENSI. Ia berharap setiap jajaran bisa melaksanakan "One Satker, One Media; One Day, One Post; dan One Day, One Information" seperti yang diinstruksikan Menteri AHY.

Pada kegiatan Optimalisasi EKSISTENSI tersebut dihadiri seluruh Kepala Kantor Pertanahan serta Kepala Subbagian Tata Usaha dan Umum se-Provinsi Sumatra Utara. Hadir pada kegiatan ini, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga, Risdianto Prabowo Samodro; Kepala Subbagian Pemberitaan dan Publikasi, Arie Satya Dwipraja; serta Kepala Subbagian Pengelolaan Pengaduan, Tegar Gallantry.

Pentingnya Institusional Branding

Branding adalah alat yang ampuh yang digunakan oleh banyak organisasi dalam berbagai industri, termasuk institusi pemerintahan. Meskipun banyak orang sering mengaitkan branding dengan perusahaan besar, faktanya branding tidak hanya berlaku untuk perusahaan global, tetapi juga mencakup kelembagaan plat merah.

Dalam dunia yang berorientasi pada digitalisasi, institusi pemerintahan juga perlu berevolusi dan menerapkan branding ke dalam upaya memperkenalkan program-programnya serta memperlihatkan pencapaian prestasinya pada khalayak publik, untuk meningkatkan citranya.

Maka dengan gerakan EKSISTENSI di lingkungan jajaran Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan di seluruh satker menggambarkan pentingnya branding dalam menyampaikan informasi positif kepada masyarakat.

Dengan kemajuan teknologi digital serta sosial media yang berkembang sangat pesat, maka mau tak mau semua instansi pemerintahan harus mau selalu update segala informasi positif setiap harinya.

Bagi instansi pemerintahan pencitraan merek bukan sekadar logo instansi atau layout interior eksterior kantornya. Sebaliknya, pencitraan merek mencakup identitas, misi, dan nilai-nilai instansinya.

Pencitraan merek institusional tidak selalu berupa barang berwujud seperti pamflet, poster, atau pakaian. Pencitraan merek institusional juga dapat mencakup pengalaman dan interaksi melalui sosial media secara ekstensif dan berkesinambungan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun