Ketika Kompasiana memberi topik tentang One Wonder Hit, saya langsung berpikir harus segera ditulis, karena jiwa musik ini meronta-ronta untuk menyegerakan artikelnya.
Namun apa daya, Kompasioner Mbakyu Rania Wahyono sudah duluan membahas sampai ke akar akarnya tentang One Wonder Hit, lalu Kompasianer mbak Yayuk arek Malang juga membahas lagu favorit saya "More Than Words"-nya Extreme, maka saya pun harus putar otak untuk mencari referensi lainnya.
Untuk topik One Wonder Hit kali ini saya akan fokus pada singel-singel yang dirilis oleh penyanyi wanita barat. Kenapa saya memilih genre ini, karena memang One Wonder Hit biasanya lebih berkarakter pada dua genre yaitu band pria dan penyanyi wanita solo.
Sebagai contoh yang diambil Kompasianer mbak Yayuk yaitu "More Than Words" dari Extreme dan  Olivia Newton-John yang dibahas oleh pak Merza Gamal.
Memang ada One Wonder Hit yang dipopulerkan oleh genre lain seperti penyanyi pria, tapi untuk artikel ini saya akan fokuskan pada penyanyi wanita barat.
Saya memilih 3 lagu One Wonder Hit yang dipopulerkan para penyanyi wanita barat menurut kuping saya saja, tapi mungkin bisa saja sama dengan pembaca sekalian. Ketiga lagu ini saya nilai mewakili jamannya masing-masing dan memang sangat populer di telinga kita semua, jadi saya yakin para pembaca tidak asing dengan nomor-nomor lagu yang saya bahas. Oke ga pake lama, berikut 3 lagu One Wonder Hit Penyanyi Barat terbaik menurut kuping saya.
How Do I Live -- Trisha Yearwood
Lagu ini adalah lagu wajib setiap acara pernikahan, saya yakin para pembaca kerap mendengarnya tiap kali resepsi pernikahan, karena liriknya yang menggambarkan tentang seorang kekasih yang tak bisa hidup bersama pasangannya, intinya keduanya saling membutuhkan, jadi sangat pas sekali diperdengarkan saat acara wedding.
Adalah Trisha Yearwood atau nama aslinya Patricia Lynn Yearwood yang mempopulerkan lagu ini pada medio 1997 yang dijadikan soundtrack film Con Air.
Lagu ini ditulis oleh Diane Warren, pada awalnya lagu ini dibawakan oleh penyanyi dan aktris Amerika LeAnn Rimes, namun justru meledak ketika dirilis oleh Trisha Yearwood pada tahun 1997.
Single Yearwood tahun 1997 " How Do I Live " mencapai nomor dua di tangga lagu country AS dan sukses secara internasional. Single ini muncul di kompilasi pertamanya (Songbook) A Collection of Hits (1997). Album ini mendapat sertifikasi quadruple-platinum di Amerika Serikat. Selepas hits ini, kita jarang mendengar kiprah Trisha Yearwood, walau sempat merilis beberapa singel, tapi tak ada yang sefenomenal "How Do I Live", maka lagu ini bisa dikatakan One Hit Wonder bagi Trisha.
Secara umum lagu ini berirama pop-country dengan beat yang slow, tapi menggelegar saat chorus. Saya kategorikan tembang ini adalah tipikal lagu yang cocok untuk dinyanyikan saat karaoke, karena beatnya yang mengalun. Lagu ini memang tidak membosankan untuk didengarkan, suara Trisha Yearwood yang bersengau vibra country memang empuk untuk didengar. Apakah ini juga lagu favorit anda ?
Thank You - Dido
Pada akhir 90an, memang lagi eranya para penyanyi wanita barat yang menunjukkan kualitasnya, salah satunya Dido lewat One Wonder Hit nya yaitu "Thank You" yang dirilis pada 1998 di soundtrack film Sliding Doors
Lagu ini kemudian dimasukkan ke dalam album perdana Dido tahun 1999, No Angel , dan kemudian dirilis pada bulan September 2000. Tak lama kemudian, rapper Amerika Eminem mengambil sampel lagu tersebut untuk singel hitnya " Stan ", dan lagu ini memang terkenal ketika berkolaborasi dengan Eminem.
Nama asli Dido adalah Florian Cloud de Bounevialle O'Malley Armstrong merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Inggris berdarah Irlandia yang memenangkan nominasi BRIT Award dan Grammy Award sebagai penyanyi terbaik, lewat singel "Thank You".
Lagu ini Memasuki Billboard Hot 100 di nomor 80 pada medio Januari 2001, kemudian memuncakI di nomor tiga pada bulan April 2001. Lagu ini bertahan hingga tiga minggu dan menjadi singel pertama dan satu-satunya Dido yang masuk 10 besar di Amerika Serikat, di Inggris lagu ini termasuk lagu terpopuler hingga kini.
Walau Dido juga punya singel bagus lainnya seperti "White Flag" yang saya suka juga, namun ketenaran lagu "Thank You" tak dipungkiri yang membuat namanya besar di era 90an, dan memang setelah itu Dido tampak tenggelam tak mampu lagi merilis lagu-lagu yang sehebat "Thank You".
Pada lagu ini yang saya suka adalah elemen maracasnya yang legit banget menjadi  beat awalnya, serta permainan bass-nya yang sepertinya dituned agak menonjol, dan yang pasti suara tipis mengalun khas cengkok Irlandia dari Dido memang sangat menghipnotis.
Pada versi yang bersama Eminem, elemen bass dan beatnya lebih kuat, enak sekali jika diputar pada saat menyetir mobil sambil hujan rintik-rintik.
Lagu ini menceritakan pengalaman pribadi Dido ketika ia harus kehilangan rumahnya, tetapi ada kekasihnya mau menolongnya. Saya yakin para pembaca juga tak asing dengan nomor ini.
I Will Survive -- Gloria Gaynor
Saya pertama kali mendengar lagu ini justru dalam versi dari Band Amerika Serikat, Cake. Jika dalam versi Cake berirama funky-rock, namun versi aslinya yang dipopulerkan pertama kali oleh Gloria Gaynor dimainkan dengan beat disco yang rancak.
Nama Gloria Gaynor memang besar lewat lagu "I Will Survive", walau ada lagu-lagu hits lainnya, namun tak bisa ditampik, berkat lagu yang dirilis tahun 1978 tersebut, ia dikenal sebagai pelopor musik disco yang up beat, bahkan lagu ini didaulat sebagai lagu wajib disco di era 80an, serta tentunya sering banyak dicover oleh banyak artis lainnya.
Tembang ini dirilis pada bulan Oktober 1978 oleh Polydor Records sebagai singel kedua dari album keenamnya, Love Tracks (1978). Lagu ini ditulis oleh Freddie Perren dan Dino Fekaris . Lirik lagu ini sudah jelas menggambarkan tentang tentang 'move on' atau tetap semangat dalam menjalani hidup, walau telah dikhianati.
Pada versi asli dari Gloria Gaynor, memang sangat up beat disco sekali, suara Gloria yang bervibrasi lebar sangat terekspos pada irama up beatnya. Melodi Synth nya sangat ikonik sekali, dan berhasil dimainkan sangat jenius pada versi band Cake dengan sound dirt guitarnya.
Pada versi Gloria, permainan bass nya sebenarnya sudah apik, tapi dalam versi band Cake, dimainkan dengan keren, dan jujur saya belajar bass pertama kali justru dari lagu "I Will Survive", karena memang unsur funky-nya keren abis.
Secara chord, lagu ini memakai pakem Aminor, tetapi walau minor, bisa dibawakan dengan semangat, progresif chord Am-Dm-G-C-F-B pada lagu ini seolah menjadi babon lagu sedih tapi bisa dibawakan ceria, contoh lagu lain yang memakai pakem ini adalah "Pudar" dari Rossa, bahkan lagu band Radja paling suka pakai pakem chord ini.
Tembang "I Will Survive", lagu yang tepat diputar saat kita butuh semangat ketika sedang jatuh, putar saja sewaktu pagi hendak berangkat kerja, dijamin hari-harimu penuh semangat.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya bahas beberapa lagu One Wonder Hit dari penyanyi wanita barat, seperti "Killing Me Softly" dari Roberta Flack yang liriknya sangat menarik dan membius, atau "Torn" dari Natalie Imbruglia yang fresh dan kece, namun nanti artikelnya bisa panjang sekali, karena sebenarnya saya sangat suka sekali membahas perkembangan musik sampai ke akar-akarnya, mungkin lain waktu, saya akan membuat artikel-artikel tentang musik lainnya bagi pembaca sekalian. Salam One Wonder Hit. Ciao.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H