Sore itu, ada notifikasi yang menyala-nyala di akun Instagram saya, namun kunjung tidak saya buka, karena memang saya agak jarang membuka akun Instagram. Saya lebih suka membuka laman Kompasiana di saat luang, membaca artikel-artikel Kompasiana sambil memberi rating dan komentar.
Bisa dikatakan aktivitas sosial media saya saat ini lebih banyak membuka laman Kompasiana, semenjak menjadi penulis aktif. Sudah teramat jarang membuka akun Instagram, terkecuali sedang ingin melihat informasi penting. Begitu pula akun Facebook, hanya dibuka saat mau jual beli barang tak terpakai, sementara WhatsApp praktis hanya untuk keperluan kerja dan komunikasi.
Baru sekitar setelah menunaikan ibadah Shalat Maghrib, saya membuka notifikasi akun Instagram, dan saya pun tak menyangka pesannya.
Notifikasinya adalah dimana akun resmi Kompasiana mengajak saya menjadi kolaborator salah satu konten postingannya.
Konten postingan tersebut diambil dari salah satu artikel saya yang berjudul "Pekerjaan Yang Kurang Kerjaan di Tempat Kerja". Â Postingan tersebut diedit sedemikian rupa cantiknya oleh admin Instagram Kompasiana, yang tentunya membuat saya sumringah dan bangga bisa menjadi salah satu kolaborator konten postingan akun resmi Instagram Kompasiana.
Sebenarnya dari segi efektivitas untuk meraih banyak viewer, artikel yang dipilih Kompasiana untuk dijadikan postingan Instagram tidaklah terlalu memberikan efek yang signifikan, karena sebagaimana kita ketahui, Instagram tidak bisa mencantumkan link artikel.
Beda dengan halnya akun Facebook Instagram Kompasiana, dimana setiap Artikel Utama Headline selalu di-posting di Facebook, dan memberikan efek viewer yang bertambah banyak. Lewat artikel ini pula, saya mengusulkan ke admin, untuk postingan Facebook kalau bisa frekuensinya bisa 4 kali sehari tapi beda waktu. Mengingat pengikut akun Facebook Kompasiana mencapai satu juta, maka seharusnya viewer artikel-artikel Headline bisa jangkauannya bisa lebih banyak yang membacanya.
Kembali ke topik yaitu postingan artikel di akun Instagram Kompasiana, tentunya menjadi kepuasan tersendiri, karena buah pikiran kita bisa tersebar luas di berbagai sosial media, dan yang mempostingnya adalah Kompasiana, situs blog terbesar di Indonesia.
Artikel "Pekerjaan yang Kurang Kerjaan di Tempat Kerja", sebenarnya buah pikiran "ngobrol ngalor ngidul" saya dengan beberapa senior di angkringan tak jauh dari rumah. Sambil ditemani kopi dan "klepas-klepus" asap rokoknya, senior saya ini sesekali menceritakan beberapa pengalamannya di dunia kerja, tak lupa saya pun mencatat poin-poinnya, dan jadilah artikel tersebut.
Tak menyangka pula akhirnya artikel tersebut bisa menjadi perhatian dari pihak Kompasianer kemudian merilisnya menjadi konten postingan di Instagram.
Saya merasa terhormat, karena ada beberapa senior Kompasianer yang artikelnya sering dirilis menjadi konten postingan Instagram Kompasiana, terlihat terakhir saya sempat melihat artikel dari engkong Felix Tani dijadikan konten serupa.
Bagi para Kompasioner yang merasa "Kompasianer", mari kita ramaikan beberapa akun sosial media Kompasiana, seperti Facebook, Instagram, X, WhatsApp Channel dan lainnya. Lalu kemudian rajinlah silaturahmi ke artikel-artikel para Kompasioner , syukur bisa kasih rating atau beri komentar, untuk menaikkan traffic Kompasiana, karena kalau bukan kita, siapa lagi yang mau membesarkan platform blogging tercinta ini. Semoga Menginspirasi. Selamat Malam Minggu bersama keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI