Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

6 Prinsip Sinergi yang Efektif

25 Juli 2024   09:37 Diperbarui: 25 Juli 2024   09:39 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersinergi dalam sebuah kelompok (sumber: circle of care )

Kita sering mendengar istilah sinergi dalam suatu lingkup organisasi atau komunitas, dimana hal tersebut diperlukan dalam rangka tentunya untuk meraih tujuan yang sudah disepakati bersama.

Dalam lingkup organisasi keluarga, sosok ayah, ibu, anak dan anggota keluarga lainnya harus saling bersinergi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan dari keluarga itu sendiri seperti karir ayah, prestasi pendidikan anak atau pencapaian lainnya.

Begitu pula pada lingkup tempat kerja atau perkantoran, tentunya sinergitas menjadi harga mati bagi setiap insan di dalamnya, agar tentunya tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan bisa tercapai.

Sinergi intinya adalah saling melengkapi, karena setiap insan dalam suatu organisasi atau komunitas tidaklah sama satu dengan lainnya, masing-masing memiliki keunikan dan keunggulannya tersendiri, dimana akhirnya masing-masing saling melengkapi satu sama lainnya, maka itulah yang disebut sinergi.

Istilah kata sinergi juga kerap dipakai oleh para pemimpin pemerintah, politikus, pengusaha dan lain-lain. Seolah-olah kata ini ada kekuatan magis khusus dan misterius jika diucapkan

Pemakaiannya kadang kurang jelas tapi jelas tidak kurang, karena selalu menunjukkan sesuatu kelebihan. Seolah bagi yang mendengarnya, kata ini menjadi kekuatan dalam menyatukan berbagai elemen.

Kata "Sinergi" berasal dari bahasa Yunani yaitu sunergos. Mungkin kata ini terbuat dari sintesis (perpaduan) dan energi (tenaga atau daya), yaitu sin + ergi. Intinya arti sinergi adalah hasil dari kerjasama antara dua pihak atau lebih, di mana hasilnya lebih baik daripada dikerjakan sendiri.

Lalu dalam prakteknya bagaimanakah cara dalam membuat frase sinergi benar-benar efektif, agar tak sekedar jargon semata.

Adalah Retno Kusuma dalam bukunya "Be Effective Teen, That's You", menjabarkan setidaknya ada 6 hal prinsip sinergi yang harus dipegang agar dapat berjalan efektif, berikut ulasannya.

Prinsip Saling Membutuhkan

Sinergi pada dasarnya bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Maka dari itu, sinergi memerlukan prinsip saling membutuhkan. Dalam prinsip tersebut, tak lantas pula akan muncul ikatan kaku yang membelenggu.

Namun, prinsip ini justru akan membebaskan orang-orang di dalamnya yang saling bersinergi untuk mampu kreatif dan terbuka. Maka dengan kondisi tersebut, efektivitas akan dapat dihadirkan dan pada akhirnya dapat meraih tujuan bersama.

Prinsip Saling Pengertian

Sinergi dibutuhkan oleh kesemua pihak untuk mewujudkan satu cita-cita bersama. Hal inilah yang membuat saling pengertian sangat diperlukan dalam sinergi.

Kepercayaan atau saling percaya akhirnya akan tumbuh dalam ruang sinergi tersebut. Prinsip saling pengertian pun membuat setiap orang yang terlibat merasa dihargai dan penting sebagai bagian dari setiap fase proses yang dijalani. Tanpa semua itu, bisa dipastikan konflik serta pertentangan yang mungkin saja muncul sulit atau mustahil untuk diredam.

Prinsip Saling Memberikan Kontribusi

Sinergi dapat tercipta melewati kontribusi positif dari kesemua pihak yang terlibat. Syarat sinergi adalah saling memberikan kontribusi. Dalam artian setiap pihak harus punya kontribusi positif yang berguna bagi kelangsungan organisasi atau komunitasnya.

Dalam mencapainya, tidak bisa suatu kelompok, dimana yang memberikan kontribusi hanya satu pihak saja, maka hal tersebut tentunya sudah melenceng dari makna sinergi itu sendiri. Tetap harus selalu diupayakan setiap elemen harus memberikan kontribusinya sesuai kapasitasnya masing-masing.

Prinsip Kemandirian

Praktek kemandirian dalam sinergi tetaplah diperlukan. Lewat kemandirian tersebut, setiap orang yang terlibat akan tetap berkerja dan berpikir aktif untuk memberikan kontribusi bagi organisasi atau komunitasnya.

Sehingga di dalam kebersamaan, tetap ada kemandirian dari setiap pihak. Hal ini akan menjauhkan "benalu" dari sinergi, agar keberlangsungan organisasi tetap terjaga. Dari kemandirian akan muncul ide-ide baru yang tentunya akan bermanfaat bagi sinergi tersebut.

Prinsip Kerja Sama

Prinsip berkerja sama berbeda halnya dengan "sama-sama berkerja". Berkerja sama harus ada kesepakatan untuk saling support, saling berkontribusi dan bergerak menuju tujuan akhir bersama.

Sedangkan sama-sama berkerja cenderung berkerja sendiri-sendiri untuk kepentingannya masing-masing, meski mungkin dalam ruang dan waktu yang sama. Intinya adalah dalam satu kelompok unit kerja, harus sudah tahu apa yang harus dilakukan, karena sudah disepakati sedari awal.

Prinsip Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif melibatkan dua atau lebih pemikiran saling berdiskusi dan menghasilkan cara efektif untuk memperoleh solusi. Selain itu diperlukan target yang jelas untuk dibahas dan dibuat perencanaannya.

Komunikasi menjadi harga mutlak dari berhasilnya suatu konsep sinergi. Pesan yang disampaikan antar orang di dalamnya harus benar-benar dapat dimengerti dan sesuai dengan yang telah disepakati dan direncanakan sebaiknya, agar tercipta hubungan sinergi yang selaras dan nyaman.

Maka dengan demikian, setiap orang yang terlibat komunikasi akan merasa memiliki tujuan jelas dan tak sia-sia menggunakan waktunya dalam berdiskusi menyelesaikan suatu masalah.

Sinergi bukanlah sekedar kerjasama biasa, tetapi sebuah upaya penyatuan bersama yang hasilkan nilai lebih atau value dalam mencapai tujuan bersama. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun