Pada era tahun 60-70an, gaya rambut berponi dan celana cutbray ala Tony Koeswoyo Koes Plus yang digemari oleh para pemuda di jaman itu, sering dianggap oleh para orang tua sebagai gaya urakan, bahkan bung Karno menganggap gaya musik Koes Plus ala Beatles sebagai musik ngak-ngek-ngok.
Kemudian berlanjut pada era 80-90an, tren disko break dance mewabah di kalangan remaja, juga dikritik habis-habisan oleh para tetua sebagai budaya barat yang tak pantas.
Pada era 2000an, yaitu eranya internet dan smartphone, para remaja tampak kecanduan bermain gadget berlama-lama, dan hal ini juga menjadi problem bagi orang tua di jaman sekarang.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa dalam setiap jaman selalu ada pertentangan antara orang tua dan remajanya. Selalu ada perbedaan nilai diantara keduanya, dimana orang tua memegang prinsip nilai yang dianutnya pada jaman mudanya, sementara sang remaja memakai hal-hal atribut yang kekinian.
Ali bin Abi Thalib pernah mengajarkan bahwa dalam mendidik anak haruslah disesuaikan dengan jamannya si anak atau remaja yang sedang berkembang. Tantangan yang dihadapi tentulah sangat berbeda pada setiap jamannya.
Pasti yang dianut oleh orang tua dianggap kuno, sementara yang dianut oleh remaja adalah sesuatu yang 'sophiscated' alias canggih kekinian.
Nasihat orang tua kerap kali diabaikan oleh para remaja adalah sesuatu yang klasik, bahkan banyak diantara kita juga sering melakukannya sewaktu muda.
Hal tersebut sebenarnya hal yang wajar, remaja adalah anak-anak yang baru tumbuh dewasa, mereka mulai independen memilih nilai-nilai yang dianggap cocok dengannya.
Bukan tidak mungkin nilai-nilai yang dipetuahkan oleh orang tuanya bisa jadi tak sesuai dengan pemahamannya. Orang tua mungkin memberi nasihat berdasarkan pengalaman masa lalunya, sementara sang remaja menganggap hal tersebut tak sesuai jamannya.
Lalu pertanyaannya, mengapa bisa demikian, apakah ada solusi untuk menjembatani hal ini, agar supaya terjadi komunikasi efektif diantara keduanya, ahli parenting Afin Murtie dalam bukunya "Anakku Sahabatku", menjabarkan 6 hal alasan remaja kurang suka mendengarkan nasihat orang tua, beserta solusinya, berikut ulasannya.