Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyibak Misteri Situs Menggung di Lereng Gunung Lawu

10 Juli 2024   18:27 Diperbarui: 10 Juli 2024   18:35 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Menggung dengan latar belakang desa Nglurah yang asri dengan tanaman hiasnya (dokpri)

Menurut versi beberapa warga setempat frase  Menggung diperoleh dari Kyai Menggung yang diyakini merupakan sebutan dari Narotama, seorang Ksatria Bali yang pernah menjadi pengikut Raja Airlangga.

Dikisahkan ia mengembara ke Nglurah, kaki gunung Lawu untuk beribadah mendekatkan diri pada Sang Hyang Widhi. Dari lakunya  ini, kata Menggung-“melengake marang Gusti Kang Maha Agung” artinya memusatkan segala perhatian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Namun kisah ini pun masih belum bisa menjadi acuan karena masih sebatas folklore cerita lisan warga setempat. Sementara jaman Airlangga sudah sangat terlampau jauh. Di sekitaran situs pun belum ditemukan ..... yang kiranya menunjukkan tahun kapan didirikannya

Keterkaitan Upacara Adat

Sudah bisa dipastikan upacara adat Dhukutan merupakan akulturasi budaya warga sekitar dengan situs Menggung. Tidak bisa dipastikan keterkaitan antara upacara adat dengan situs yang mengandung unsur Hindu di dalamnya.

Pohon beringin besar yang dikeramatkan di Situs Menggung (dokpri)
Pohon beringin besar yang dikeramatkan di Situs Menggung (dokpri)

Upacara adat sesembahan ini tentunya merupakan wujud dari penghormatan warga setempat yang menganut kepercayaan lokal terhadap situs dari leluhur mereka.

Namun alangkah baiknya, jika ada riset yang mendalami prosesi upacara adat Dhukutan dalam keterkaitannya dengan situs Menggung tersebut.

Minim Informasi

Hal yang paling jelas membuat makin misterinya situs ini adalah belum ada riset atau penelitian yang mendalami keberadaan situs Menggung ini. Sebenarnya cukup banyak situs-situs yang seperti ini di berbagai tempat di Jawa Tengah, namun belum begitu banyak yang bisa menguak masa lalunya. Beda halnya dengan situs Candi yang lebih mudah dalam pengungkapannya.

Situs Menggung dengan latar belakang desa Nglurah yang asri dengan tanaman hiasnya (dokpri)
Situs Menggung dengan latar belakang desa Nglurah yang asri dengan tanaman hiasnya (dokpri)

Walaupun situs hanya berupa tumpukan batu tersusun dan kumpulan arca, tetaplah harus kita gali informasi di masa lalunya. Apalagi di situs Menggung, tidak ditemukan infografis yang menerangkan keberadaan situs ini, seperti kapan ditemukannya, fungsinya sebagai apa, dibangun di jaman apa, sehingga terkesan tidak ada usaha serius dalam mengungkap sejarah masa lalu bangsa kita.

Kebanyakan situs-situs bangsa ini dari jaman Hindu-Budha tidak tergali sepenuhnya tentang informasi masa lalunya secara tertulis, sehingga yang berkembang kebanyakan adalah cerita-cerita folklore masyarakat setempat, diharapkan kedepannya bisa dikembangkan lagi pengungkapan sejarah situs bersejarah bangsa ini. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun