Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mau Berubah Lebih Baik? Apa Saja yang Dibutuhkan?

10 Juli 2024   09:57 Diperbarui: 10 Juli 2024   10:00 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pembaca yang besar di era 90an mungkin tak asing dengan adegan serial anak-anak dari Jepang, Kamen Rider atau Ksatria Baja Hitam, yaitu ketika Kotaro Minami tiba-tiba harus berhadapan dengan monster, apa yang dilakukannya? Ya benar, ia melakukan "Berubah..!!", seorang manusia biasa bertransformasi menjadi seorang Superhero tangguh yang siap mengalahkan monster pengganggu kota.

Sekilas adegan serial itu terlihat biasa saja, tapi bagi anak kecil jaman itu terasa seru dan bermakna, dimana pesan yang diterima adalah bahwa kita harus siap berubah atau melakukan perubahan ketika ada sesuatu hal yang tiba-tiba mengancam status quo atau kestabilan yang sudah ada sebelumnya.

Dinamika perubahan itu adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan kita, waktu kita lahir kita bergantung pada orangtua kita, sewaktu beranjak balita kita harus belajar berjalan dan berbicara, ketika beranjak kanak-kanak kita dituntut bisa mengikuti pelajaran sekolah, ketika fase remaja kita berusaha menjadi insan berprestasi, ketika muda kita bergelut dengan perkuliahan atau cari kerja, pada masa matang kita pun berumah tangga, hingga masa tua tiba momong cucu. Kesemua fase itu adalah gambaran betapa perubahan sangatlah cepat serta dinamis.

Ada yang mengatakan, hidup itu dibawa mengalir saja, pernyataan ini ada benarnya tetapi perlu ditekankan lagi, mengalir yang bagaimana caranya ?. Apakah kita terus ikut arus perubahan atau mengatur alur perubahan itu sendiri.

Hal ini berarti perubahan diperlukan dalam berbagai sisi diri manusia. Perubahan dibutuhkan dalam banyak bidang kehidupan manusia. Apa saja yang dibutuhkan dalam perubahan ? Adalah Retno Kusuma, seorang penulis motivator dalam bukunya "Be Effective Teen ? That's You !, memaparkan setidaknya ada 5 hal yang diperlukan dalam melakukan perubahan, berikut ulasannya.

Pola pikir dan Perilaku

Pola pikir yang kuno, kaku dan tertutup pada hal-hal baru akan tentunya menghambat kemajuan, sehingga harus diubah agar lebih fleksibel, modern dan justru melihat perubahan sebagai tantangan hidup.

Tidak semua hal  idealis atau kuno adalah sesuatu yang harus ditinggalkan, tetapi bagaimana ketika ada perubahan di sekitar kita, nilai-nilai yang ada sebelumnya perlu disingkronkan untuk mengakomodir perubahan tersebut. Untuk hal ini kita mengenal istilah reaktif dan proaktif.

Tentunya kita harus menjadi pribadi yang proaktif dalam perubahan, jangan sampai kita pun terlalu reaktif terhadap perubahan, seperti kagetan, bingung tanpa arah. Sikap atau perilaku proaktif akan membentuk energi dari dalam diri sendiri dan berpikir secara aktif bagaimana mengubah diri atau nasibnya dengan kemampuan sendiri, sehingga pola pikirnya selalu positif.

Cara Kerja Efektif

Cara kerja meliputi bagaimana seseorang merumuskan langkah-langkah untuk menyelesaikan pekerjaannya, apa saja yang dibutuhkan untuk berkerja, mulai dari mengerjakan semua langkah itu, sehingga ada hasil kerja yang nyata dan memberikan nilai lebih pada kerja kerasnya.

Jika cara kerja tersebut tidak efektif, cenderung bertele-tele, tidak kreatif dan tidak memperhatikan batas waktu yang ditetapkan, maka pencapaian hasil yang diharapkan akan sulit terwujud.

Karenanya, sangat penting perubahan itu dilakukan dalam menciptakan cara kerja efektif. Efektivitas dan prinsipnya harus diterapkan setiap waktu, bukan lagi pola kerja yang selalu membutuhkan arahan dari pihak lain, bukan lagi cara kerja yang asal selesai dan tak mempedulikan hasil yang dicapai, sehingga tak ada nilai lebih yang melekat padanya.

Cara Pandang Tentang Masa Depan

Cara pandang mencerminkan bagaimana karakter dan jati diri seseorang. Bisa saja kita melihat sesuatu tidak bernilai, tapi mungkin kita berpikir bagaimana sesuatu tersebut bisa mempunyai nilai. Itulah cara pandang yang positif dan kreatif atas sesuatu yang kita lihat. Sehingga kita menjadi sosok yang kreatif dan positif terhadap perubahan.

Masa depan haruslah dilihat sudut pandang positif dan usaha kreatif. Maka dengan demikian, kita akan tidak akan menganggap sepele atau merasa tidak perlu memikirkannya semenjak sekarang. Jadi kita melihat masa depan adalah kehidupan yang sedang kita jalani sekarang juga. Meski waktunya bukan pada saat ini, tetapi kita tetap memiliki hak dan kuasa untuk merencanakannya sejak dini.

Kreativitas, optimisme dan daya pikir positif adalah faktor pendorong utama bagi masa depan kita dalam hadapi perubahan. Kesemuanya itu memberikan kekuatan lebih bagi kita untuk berkarya dan meraih hati depan lebih baik.

Target Yang Diraih

Setiap pencapaian dan setiap langkah seseorang untuk menuju kualitas yang lebih tinggi pastinya memiliki target-target tertentu. Kita harus mengupayakan hal tersebut untuk antisipasi perubahan yang tak disangka.

Target-target adalah berupa perincian beberapa hal yang ingin dilakukan untuk mencapai satu pencapaian lainnya, sehingga dengan perincian semacam itu, target-target menjadi realistis, jelas dan bisa dilakukan dengan segera.

Kita pun harus selalu mengevaluasi kesemua target tersebut, yaitu mana saja yang kiranya bisa disegerakan atau harus dievaluasi lagi dalam mencapainya menyesuaikan perubahan yang ada.

Memusatkan Diri

Pusat diri adalah titik fokus seseorang tentang bagaimana ia menempatkan dirinya dengan segala sesuatu dalam kehidupannya. Ada banyak hal yang biasanya menjadi pusat diri manusia. Profesi atau karier, diri sendiri, keluarga, lingkungan atau pergaulan dan lainnya merupakan beberapa hal yang harus dipusatkan perhatiannya dalam suatu keseimbangan, jangan sampai karena ada perubahan, kita mengorbankan salah satunya.

Sah-sah saja seseorang memusatkan pada satu titik kehidupannya, seperti hanya berfokus pada karir saja, tetapi tidak fokus pada perkembangan anak, padahal dunia anak penuh dengan perubahan yang cepat, maka anda pun harus menerima risiko anak yang tak dekat anda.

Memusatkan diri pada keseimbangan yang telah kita tetapkan sangat penting dalam menghadapi perubahan, agar kita tidak terombang-ambing atau gamang terhadap goncangan yang ada. Kita memang harus adaptasi terhadap perubahan, tetapi tetap fokus pada tujuan yang sudah ditetapkan.

Perubahan itu pasti adanya, tinggal kita ini hanya ikuti perubahan itu atau yang menjadi agen perubahan menuju tujuan yang positif. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun