Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Daftarkan Anak ke Sekolah Alam, Apa sih Kelebihannya?

9 Juli 2024   09:24 Diperbarui: 31 Juli 2024   02:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) masih berlangsung, dan masih banyak pula orang tua masih menimbang-nimbang sekolah yang cocok untuk karakter anaknya, utamanya yang hendak masuk sekolah dasar. Ada sebagian orangtua yang masih meragu anaknya  berkarakter sangat aktif, suka bertanya bisa cocok di sekolah dasar konvensional.

Ketika sang anak masih di PAUD dan Taman Kanak-kanak, sang orang tua mendapati anaknya terlihat sangat aktif melebihi teman-teman lainnya, baik dari pembelajaran maupun olah kinestetiknya, maka jika melihat demikian, banyak orangtua yang masih berpikir apakah anaknya dimasukkan ke sekolah konvensional, dimana suasana sekolah yang terlalu formal dan kaku.

Adalah Sekolah Alam yang bisa menjadi pertimbangan bagi anak-anak yang menyenangi suasana belajar yang bebas dan tidak terpaku pada sekat ruangan kelas. Banyak pelaku penggerak Sekolah Alam agak kurang setuju jika tipe sekolah ini dikatakan sekolah alternatif, dimana jika anaknya agak aktif atau hiperaktif maka alternatif sekolahnya di sekolah alam. Kenyataannya Sekolah Alam adalah sekolah yang berkarakter inklusif, artinya menerima semua karakter anak, berbeda dengan sekolah konvensional yang masih memiliki standar peserta didik baru.

Banyak yang masih salah mengira bahwa sekolah alam adalah sepenuhnya sekolah non formal, padahal faktanya sekolah alam di Indonesia sebagian besarnya adalah berkategori sekolah formal dan mengikuti kurikulum pembelajaran resmi  dari pemerintah, hanya saja metode kelasnya mengikuti Kurikulum Akar Alam yang dibuat oleh Jaringan Sekolah Alam Nasional (JSAN) dan dikembangkan oleh sekolah alam masing-masing, sepintas memang seperti pendidikan non formal tetapi faktanya sistemnya adalah pendidikan formal.

Sejarah

Sekolah alam Indonesia pertama kali dipelopori oleh Ir. Lendo Novo, lulusan Institut Teknologi Bandung. Saat kecil dulu, Lendo mengaku sering dimarahi guru karena karakternya hiperaktif dan suka bertanya terus menerus.

Menurut beliau, duduk diam manis bagi seorang murid adalah sebuah siksaan, dikarenakan Anak-anak memang memiliki energi yang melimpah dalam keseharianya. Berdasarkan pengalaman masa kecil itulah ia mencoba menggagas sekolah yang berpihak pada aktivitas anak. Dimana sang anak diajak lebih dekat dengan alam dan tentunya lebih menikmati proses pembelajaran tanpa rasa bosan.

Hingga akhirnya, sekolah yang Lendo impikan berhasil terwujudkan, dimana pada tahun 1989, ia memulai dengan TK Salman Al-Farisi di Awiligar, Bandung. Kemudian mendirikan Sekolah Alam Ciganjur pada tahun 1998, sekolah ini kelak menjadi cikal bakal sekolah alam pertama, dan akhirnya banyak sekolah alam didirikan di mana-mana berdasarkan inspirasi dari Lendo Novo.

Lendo lalu mengembangkan sekolah alam bernama School of Universe di Jalan Raya Parung 314 km 43, Parung, Bogor. Sejak awal didirikan, kemudian konsep sekolah ini akhirnya diadopsi di berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua, dan pada Juli 2011 dibentuklah Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) pada acara Jambore Sekolah Alam Nusantara di Lembang sebagai wadah sekolah alam se-nusantara. Hingga kini sudah lebih ratusan sekolah alam sudah tergabung dalam JSAN

Kurikulum

Kurikulum yang ada di sekolah konvensional dan sekolah alam mungkin saja berbeda, namun acuannya tetap menggunakan kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Format Rapor dan ijazahnya pun tetap mengikuti standar dari dinas pendidikan. Menurut Lendo, konsep kurikulum sekolah alam adalah:

  • Pengembangan akhlak, dengan metode 'teladan', dimana aspek keagamaan menjadi landasan utama dalam pembelajaran.
  • Pengembangan logika, dengan metode action learning 'belajar bersama alam', adalah suatu kondisi para peserta didik diajak belajar dengan keseimbangan antara teori serta praktek
  • Pengembangan sifat kepemimpinan, dengan metode 'outbound training', suatu pembelajaran yang menekankan kemandirian di alam.
  • Pengembangan mental bisnis, dengan metode magang dan 'belajar dari ahlinya', dimana para peserta didik mendapat tutorial dalam entrepreneurship.

Ada banyak kelebihan sekolah alam dibandingkan dengan sekolah konvensional, namun pada artikel ini saya cukup sempitkan saja menjadi 4 kelebihan sekolah alam yang cukup menonjol, berikut ulasannya.

Meningkatkan perkembangan pribadi anak

Anak-anak berkembang lebih baik dalam sistem pembelajaran grouping atau kelompok ketika mereka ada di alam terbuka. Anak-anak akan lebih leluasa bergerak dari tempat duduk mereka, jadi mereka tidak merasa terkekang oleh aturan untuk diam ketika belajar.

Di samping itu, pembelajaran dengan suasana latar alam juga dapat membantu perkembangan emosional anak, meningkatkan kemampuan kreativitas, pemecahan masalah, kemandirian dan kepercayaan diri.

Meningkatkan Kemampuan Motorik

Pembelajaran di luar ruangan dapat meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan juga emosional sekaligus perkembangan kemampuan motoriknya menjadi maksimal. Disebutkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wells dan Evans (2003), sistem pembelajaran yang suasana kelasnya dipenuhi tanaman hijau, dapat mengurangi stress.

Lingkungan belajar yang memiliki koleksi tanaman yang lebih banyak, pemandangan yang lebih hijau, serta akses ke area bermain yang lebih alami tentunya akan membuat tingkat stress peserta didik menjadi rendah.

Kebanyakan sekolah alam mempunyai halaman yang sangat luas ketimbang didominasi gedung beton, hal itu bertujuan untuk agar peserta didik bisa bebas berlarian kesana kemari, karena memang anak-anak pada dasarnya membutuhkan ruang gerak, ketika mereka terlupakan energinya, mereka pun akan tenang mengikuti pembelajaran.

Mengenal Alam

Sesuai dengan namanya, sekolah ini memang bertujuan mengenalkan alam secara lebih dekat, anak diharapkan dapat menghargai makhluk hidup yang hidup didalamnya dan menghargai alam seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Revolusi hijau dimulai dari sekolah ini, dimana bibit-bibit dari peserta didik sudah ditanamkan akan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, karena mereka mempraktekkannya langsung setiap hari, tentunya hal ini kurang bisa ditemukan pada sekolah konvensional yang lebih menekankan pada teori saja, tetapi minim praktek.

Pembelajaran Praktik Langsung

Di Sekolah Alam anak diberi waktu untuk berkebun di lahan yang dikelolanya, mencari hewan melata di semak-semak sekolah, adapula yang menangkap kupu-kupu di taman sekolah bisa memberikan pengalaman praktis yang disukai anak-anak.

Kondisi pembelajaran yang menitikberatkan mempelajari hal baru setiap harinya seperti ini memiliki manfaat yang lebih luas seperti pengembangan  pemecahan masalah, keterampilan berpikir dan kerjasama tim.

Saya sudah cukup banyak membuat artikel-artikel yang memperlihatkan sistem pembelajaran yang ada di sekolah alam, silahkan bagi bapak ibu pembaca sekalian yang kiranya terpikir untuk memasukan anaknya ke sekolah alam, bisa mempelajari ulasan artikelnya sebagai pertimbangan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun