Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Gapura Grogol, Gerbang Kaisar Jawa yang Terabaikan

1 Juli 2024   17:17 Diperbarui: 9 Juli 2024   17:22 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plang Papan Objek Diduga Cagar Budaya dari Pemkab Sukoharjo (sumber : dokpri)

Tak jarang beliau seringkali berkunjung ke berbagai tempat di seluruh pulau Jawa dengan membawa rombongan yang banyak, dan setiap tempat yang dikunjungi beliau selalu membagikan uang kepada rakyat jelata, bahkan membiayai beberapa pembangunan di tempat yang dikunjunginya.

Perilaku 'populis' beliau memang tak lazim untuk raja-raja di jaman itu, makanya tak heran beliau sampai dijuluki sebagai Kaisar Jawa. Kegiatan 'blusukan' ini bahkan sampai membuat pemerintah Hindia Belanda kewalahan, karena membludaknya rakyat yang ikut menyaksikan rombongan kirab sang Kaisar Jawa.

Dalam artikel saya akan menyoroti pembangunan yang dilakukan beliau. Banyak pembangunan yang dilakukan pada masa beliau di berbagai tempat di Solo Raya, dan biasanya objek yang dibangun pada masanya, terdapat logo PB X.

Kedepannya saya agak tertarik untuk mengulas beberapa 'hidden gem' objek sejarah di area Solo Raya. Saya menjadi tertarik pada topik artikel ini, setelah artikel saya yang berjudul "Mencari Jejak Mr Soepomo di Warung Makam Kodim Sukoharjo", ternyata mendapat respon yang positif dari kompasianer, dan kebetulan saya juga penyuka kisah sejarah lokal. Harapannya lewat artikel seperti ini, kita menjadi lebih peduli bahwa di sekitar terdapat napak tilas bernilai sejarah luar biasa, tetapi banyak diantara kita yang masih abai.

Baiklah kembali ke laptop, salah satu bangunan pada masa PB X yang saya kagumi adalah bangunan Gapura Kebesaran Keraton Kasunan Surakarta. Gapura yang dibangun pada masa beliau tercatat ada 11 buah, yang terletak di sekitaran jalan masuk Keraton dan perbatasan Vorstenlanden.

Plakat cagar budaya dari Pemkot Surakarta (sumber dokpri)
Plakat cagar budaya dari Pemkot Surakarta (sumber dokpri)

Saya sangat menyukai desain gapura PB X, yang mungkin terinspirasi landmark jalan masuk di Eropa yang besar-besar, tetapi desainnya memakai desain Kupu Tarung yang sangat khas Jawa banget.

Gapura sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "Gopuram" yang berarti jalan masuk menuju ke peradaban. Gapura berasal dari bahasa Arab, yaitu Ghofur yang maknanya "pengampunan". Namun bangunan Gapura sendiri merupakan sebuah bangunan khas yang jamak didirikan pada masa Hindu -- Buddha bagian dari komplek percandian.

Pada artikel ini saya mengupas salah satu gapura PB X yang terletak di Grogol, Sukoharjo. Sengaja saya ulas, dikarenakan saya sering melewatinya ketika hendak beraktivitas ke kota Solo dari arah Sukoharjo.

Gapura Grogol saya ulas, karena saya menilai gapura ini yang kondisinya kurang terawat serta terkesan diabaikan. Jika Gapura lainnya dicat dengan bagus serta terawat, maka Gapura Grogol tampak sudah lama tidak dicat, bahkan ada bagiannya yang berdempetan dengan warung atau pemukiman. Cukup mengherankan, karena pastinya dulu sekitaran Gapura adalah tanah yang tak boleh dibangun apapun.

Kondisi Gapura Grogol kurang terawat bisa saja disebabkan gapura ini terletak di perbatasan Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Secara administratif gapura ini masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo, namun secara de facto gapura ini bagian dari kepengelolaaan bangunan cagar budaya Kota Surakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun