"Libur telah tiba... Libur telah tiba.. hore.. hore..!!"
Itulah sepenggal lirik lagu dari Tasya yang dinanti-nanti anak-anak ketika masa liburan telah tiba. Imajinasi mereka sudah membayangkan jalan-jalan ke berbagai tempat bersama orangtuanya, entah itu ke pantai, ke mall, ke wahana permainan, ke kebun binatang, ke kolam renang dan lainnya.
Pikiran mereka yang sudah penat menjalani ujian kenaikan kelas serta ketegangan menerima rapornya akhirnya diganjar liburan berminggu-minggu lamanya, dan jelas dengan jumlah hari liburan selama itu, mereka berharap bisa berjalan-jalan ke berbagai yang mereka sukai.
Namun bagaimana seandainya jika sang orangtua sedang mengalami kesulitan keuangan. Bisa saja anggaran liburan untuk anak sudah disiapkan jauh-jauh hari, tetapi mungkin tiba-tiba dikarenakan ada keperluan mendesak yang terpaksa menggunakan anggaran liburan yang telah disiapkan sebelumnya, sehingga rencana liburan tamasya keluar kota tersebut terpaksa dibatalkan.
Tentunya ketika menjelaskan hal ini teramatlah berat kepada anak kita. Dikarenakan bisa saja jauh hari sebelum liburan tiba, orangtua dan anak sudah merencanakan mau kemana saja selama liburan nanti.
Pastinya sang anak sangat kecewa atau cemberut karena liburan ke luar kota yang terbayang pada benaknya harus tidak jadi terlaksana. Mereka mungkin belum begitu paham masalah keuangan yang mendera orang tuanya, maka dari itu diperlukan penjelasan dan solusi untuk mengobati kekecewaannya.
Lalu apa saja yang harus menjadi perhatian untuk para orang tua jika mendapati kondisi yang demikian, berikut ulasannya.
Gunakan Bahasa Anak untuk Menjelaskan
Menurut psikoterapis ternama Amy Morins dalam bukunya "Things Strong Kids Do: Think Big, Feel Good, Act Brave", menerangkan bahwa ketika menjelaskan permasalahan yang ada tetap menggunakan bahasa yang bisa dimengerti olehnya.
Jelaskan apa adanya, tidak perlu dengan penjelasan yang rumit ala orang dewasa, tetapi tetap dengan diksi kata yang memang bisa dimengerti olehnya. Sebagai contoh tidak perlu diterangkan terlalu jauh bahwa betapa susahnya mencari uang atau betapa sulitnya keadaan orangtua. Cukup diterangkan apa adanya, apabila uang untuk liburan dipakai semisal digunakan untuk pengobatan nenek yang masuk opname di rumah sakit.