Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Deklarasi Arafah , Monumen Awal Hak Asasi Manusia

16 Juni 2024   14:07 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah Saw bersabda "Ketahuilah, sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak berlaku lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan yang tercela (seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya salah, buruk dan tidak boleh berlaku lagi, untuk selama-lamanya."

Pesan yang tersirat adalah bahwa manusia tidak boleh saling menindas atas nama apapun. Suatu pesan tegas, bahwa yang hitam adalah hitam, dan yang putih adalah putih.

Relevansinya di jaman sekarang adalah bagaimana dalam sejarah manusia tampak membenarkan kekerasan dengan dalih bermacam rupa. Kita dituntut untuk menciptakan dunia yang damai tanpa harus saling menindas entah lewat penjajahan atau kesewenangan -- wenangan.

Menghargai Hak Perempuan

Nabi Muhammad SAW berkata, "Wahai manusia. Aku berwasiat kepada kalian, perlakukanlah perempuan dengan baik. Kalian sering memperlakukan mereka seperti tawanan. Ingatlah, Kalian tidak berhak memperlakukan mereka kecuali dengan baik, Wahai manusia, aku berwasiat kepadamu, perlakukan istri-istrimu dengan baik. Kalian telah mengambilnya sebagai pendamping hidupmu berdasarkan amanat, kepercayaan penuh Allah, dan kalian dihalalkan berhubungan suami-istri berdasarkan sebuah komitmen untuk kesetiaan yang kokoh di bawah kesaksian Tuhan."

Suatu pesan universal tentang betapa Islam sangat menjunjung tinggi hak-hak perempuan. Jika selama ini banyak orang menilai Islam mengekang perempuan, justru jika kita melihat deklarasi yang diwasiatkan Nabi Muhammad SAW adalah bentuk deklarasi pernyataan yang awal dalam sejarah manusia tentang perlindungan hak-hak perempuan.

Mengingat pada abad itu, wanita masih dianggap sebagai kaum kelas dua, bahkan tak dianggap keberadaannya, maka pada deklarasi Arafah, sudah jelas merupakan tonggak awal perbaikan nasib hak-hak perempuan dalam segala aspek.

Penegakan Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan

Rasulullah Saw bersabda "Dengarkanlah dan taatlah kamu kepada pemimpin kamu, walaupun dia seorang hamba sahaya dari negeri Habasyah (Ethiopia), yang berkulit hitam-legam, selama dia tetap menjalankan ajaran Kitabullah (Al-Qur'an) kepada kalian semua."

"Lakukanlah sikap yang baik terhadap hamba sahaya. Berilah mereka makan dengan apa yang kamu makan dan berilah mereka pakaian sebagaimana yang kamu pakai. Jika mereka melakukan sesuatu kesalahan yang tidak dapat kamu maafkan, maka lepaskanlah hamba sahaya tersebut dan janganlah kamu menyiksa mereka."

Sungguh perkataan Rasulullah Saw tentang seorang kulit hitam pun boleh menjabat sebagai pemimpin di jaman itu merupakan sesuatu yang melampaui jamannya, bahkan hingga kini. Pesan ini merupakan bentuk kesetaraan Egaliter antar suku bangsa di dunia ini.

Serta juga bagaimana memperlakukan setiap orang adalah sama, tak peduli ia kaya atau miskin. Pesan Rasulullah memperlakukan budak dengan baik di jaman itu, juga sesuatu hal yang melampaui jamannya, karena pada era itu para budak dianggap hewan bahkan sama sekali tak dianggap, namun dalam Islam, seorang budak pun tetap dianggap manusia dan dihargai hak-hak hidupnya. Sebagaimana jaman sekarang kita pun harus menjamin hak hidup untuk semua kelas sosial.

Nilai Persaudaraan

Nabi Muhammad SAW berkata, "Wahai manusia. Dengarkanlah kata-kataku ini dan perhatikanlah dengan sungguh-sungguh. Ketahuilah, bahwa setiap muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, dan semua kaum muslimin itu adalah bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil hak-milik saudaranya kecuali dengan kerelaan hati. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun