Pada seusiamu.. kebanyakan anak muda bangsa ini baru mengirim CV lamaran pekerjaan kemana-mana dan tidak diterima... lha kamu kalau bukan bapakmu, kamu sudah jadi pimpinan tanpa harus melamar, malah dilamar..
Waktu semudamu itu.. kaum Jomblo  sedang susah payah menabung untuk bisa menikahi pujaan hatinya, lha kamu kalau bukan bapakmu, kamu bisa dinikahin muda dirayain se Indonesia, pake kereta kerajaan plus dijagain polisi berwajah garang..
Pada seumurmu.. banyak kaum muda intelektual tinggi memberikan sumbangsih pada bangsa tapi kenyataannya tak jadi apa-apa, lha kamu kalau bukan bapakmu dan abangmu yang 'mbrobos' pintu pagar, kamu dielu-elukan sebagai calon pemimpin muda, padahal ga tahu prestasimu apa..
Pada masa beliamu, jutaan pelamar kerja negara ini harus tak lolos lamaran setelah melalui tes wawancara yang sulit, lha kamu.. kalau bukan bapakmu, tiap ditanyakan pertanyaan, jawabnya cuma pendek-pendek tak bermakna apa-apa, tapi dianggap sabda oleh pemujamu
Majulah sana jadi pemimpin bangsa, takkan ada yang menghalangimu, silahkan atur saja aturan mainnya, tapi jangan bawa-bawa nama 'anak muda' atau jargon 'pemimpin muda' dalam kampanyemu, bicaralah lantang, jangan bawa nama bapakmu, tunjukkan bahwa kamu layak dipilih karena memang kemampuanmu, bukan karena agenda paman ini atau Om itu...
Kami adalah kaum muda progresif, yang tak mau dipimpin orang yang mengaku 'muda' tapi disetir oleh bapak-bapak tua.. Pemimpin Muda itu bukan sekedar bisa bahasa gaul atau kumpul dengan para Komika, pemimpin muda itu yang tiap harinya melakukan hal progresif positif bagi lingkungan sekitarnya, dan itu banyak tersebar di seluruh pelosok Nusantara, cuma mereka tak punya 'dekengan' pusat seperti Bapakmu dan Paman-pamanmu.. Salam Waras..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H