Hal tersebut teramat penting, agar mereka benar-benar mau mempelajari kebudayaan nenek moyang mereka dengan mengikuti kegiatan-kegiatan Diaspora Indonesia. Bukankah mereka banyak dibantu oleh pihak Kedubes kita serta Komunitas Diaspora dalam kepengurusan administrasinya untuk menjadi WNI, maka dari itu sudah sepatutnya mereka harus menyelami ke-Indonesia-an melalui kegiatan-kegiatan tersebut.
Persaingan Alami di Timnas
Sekali lagi, starting line up Timnas merupakan hak prerogratif Pelatih Kepala, Shin Tae Young, jika dia mau kesebelas pemainnya adalah para pemain naturalisasi dan keturunan pun tak masalah, intinya yang terbaik-lah yang layak masuk  'winning eleven' terbaik.
Perihal ini pernah menjadi perhatian dari pemain internasional asal Belgia keturunan Batak, Radja Nainggolan, dimana dia berujar PSSI seolah serampangan menggaet para pemain keturunan untuk menjadi WNI, dan hanya dengan waktu singkat dalam proses menjadi WNI langsung menjadi starter di Timnas dalam hitungan hari.
Kritik dari Radja Nainggolan patut menjadi perhatian bagi PSSI dan staf Timnas, bahwa proses seleksi pemain yang bisa masuk skuad utama timnas haruslah benar-benar alami. Kita tentunya masih ingat Van Beukeuring yang badannya tambun bisa masuk skuad utama timnas, dan semoga hal itu tidak terulang kembali. Intinya jangan sampai seperti membeli kucing dalam tas plastik, kita bisa lihat sudah ada beberapa pemain naturalisasi keturunan yang masuk timnas beberapa tahun lalu, ternyata under perform, dan tak dipanggil lagi oleh STY. Sekali lagi, seleksi pemain timnas haruslah benar-benar alami, bukan karena berwajah bule dan juga bukan titipan, 'yang terbaik yang masuk'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Saya pribadi tidak ada masalah antara pemain naturalisasi keturunan dan pemain lokal, mereka semua adalah WNI, punya hak yang sama untuk membela Garuda. Â Seperti pembicaraan saya dengan Mas Greg Satria, Kompasianer Bola terkeren, dimana beliau menuturkan bahwa ini adalah proses transfer ilmu, saya sepakat, kita tidak memungkiri, bahwa para pemain naturalisasi keturunan ini memang membawa gaya permainan Timnas menjadi lebih modern dan enak ditonton. Namun yang menjadi catatan adalah kalau sudah menjadi WNI, jadilah orang Indonesia sebenar-benarnya, jangan hanya bisa bilang "Syaya Syuka Nawsi Gowreng". Semoga Bermanfaat.