Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Curhatan Buruh Tani Lansia, Mbah Mantoredjo

4 Juni 2024   11:11 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:03 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam unit KUB Pemuda Tani, para petani yang terlibat di dalamnya, memiliki tugas tanggung jawabnya masing-masing serta bersama-sama merencanakan sistem pengairan, sistem penyemaian, pembibitan, jadwal penanaman, pemeliharaan hingga jadwal panen. Sehingga dalam satu hamparan dapat dikerjakan dan dipantau bersama, maka sebenarnya para pemuda tersebut tidaklah terlalu berat rasanya dalam mengerjakannya, bahkan bisa memiliki waktu luang untuk melakukan kegiatan produktif lainnya yang mereka sukai.

Jika suatu hamparan lahan pertanian dikerjakan perseorangan biasanya hasilnya kurang maksimal bahkan terkadang terjadi konflik, seperti masalah pengairan, rebutan jadwal meminjam kendaraan alat combi panen, rebutan jadwal tenaga yang membantu panen dan lainnya.

Variasi Kegiatan KUB Pemuda Tani

Jika suatu hamparan luas lahan pertanian dikerjakan secara gotong-royong KUB Pemuda Tani, maka sebenarnya jika direncanakan dengan baik, variasi kegiatannya pun bisa sangat banyak, tidak melulu menggarap sawah saja. 

Wawasan pertanian para petani seharusnya pasti lebih baik, dikarenakan generasi milenial memiliki kemampuan akses informasi yang lebih banyak, sehingga jika mereka 'niat', para pemuda tersebut bisa melakukan diversifikasi pertanian yang lebih variatif diantara sela-sela lahan sawah.

Bisa saja dengan daya kreatif para pemuda ini, mereka bisa membuat wisata agro di desa mereka yang bisa ditawarkan ke masyarakat. Wisata agro hanya bisa dimaksimalkan oleh para pemuda tani yang mempunyai daya visi yang luas kedepan. Jika hal ini bisa dilaksanakan, maka pendapatan tidak hanya didapatkan dari hasil panen saja, tetapi juga dari pengoptimalan usaha wisata agro.

Libatkan Perencana Keuangan Profesional

Hal yang dikeluhkan mbah Mantoredjo, terkadang penjualan hasil gabah bisa sangat rendah, namun beliau juga heran kenapa kadang juga harga jual beras di masyarakat bisa sangat tinggi. Tentunya hal ini membuat miris bagi pelaku petani perseorangan, yang merasa tertindas dengan harga margin yang rendah.

Maka disinilah peran Kementan untuk terlibat di dalamnya, utamanya dalam pendampingan pengeloaan keuangan usaha tani. Hal tersebut dapat terwujud apabila Kementan fokus berkerjasama dengan KUB Pemuda Tani yang telah terbentuk. Salah satu bentuk pendampingan yang bisa dilakukan adalah melibatkan perencana keuangan profesional dalam melatih manajemen keuangan KUB Pemuda Tani.

Mbah Manto dan lahan persemaian bibit di desanya | Foto: Dokumentasi Pribadi
Mbah Manto dan lahan persemaian bibit di desanya | Foto: Dokumentasi Pribadi

Bagaimanapun petani berpendapatan rendah  pun bisa mendapatkan hak untuk mendapatkan layanan pendampingan pelatihan pengelolaan manajamen keuangan. Hal ini penting karena masalah utama dalam pertanian untuk tingkat perseorangan adalah lemahnya posisi daya tawar mereka dalam mencari bibit, pupuk, hingga harga jual gabah. 

Maka dengan tata kelola keuangan yang dikelola secara bersama dalam lingkup KUB Pemuda Tani, diharapkan bisa didapatkan bibit dan pupuk yang lebih murah, sehingga berimbas pada harga jual gabah yang menguntungkan petani.

Faktor utama masih lemahnya pertanian kita adalah masih banyaknya lahan-lahan petak kecil pertanian yang masih dikelola perseorangan, padahal berada di bentangan lahan yang sama, di saluran irigasi yang sama, jika hal ini bisa dikelola secara bersama-sama dan digerakkan oleh para pemuda, bukan tak mungkin hasil panen dan kualitas beras yang dihasilkan bisa meningkat berkali-kali lipat. Semoga Bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun