Namun kasus sajian Teh Khas Solo agak berbeda kasusnya dengan masakan Padang, karena sajian teh setiap daerah memiliki cita rasanya sendiri, namun menurut penelusuran saya racikan Teh Khas Solo memang bercita rasa tinggi, dan itu diakui oleh banyak pendatang dari luar Solo jika merasakan teh khas solo di Hik Angkringan.
Saya dan keluarga yang juga wong solo, juga punya resep racikan dari perpaduan merek teh yang diturunkan oleh simbah leluhur.
Memang ada takaran oplosannya, ada merek teh yang menekankan pada wangi melatinya, ada yang merek teh yang bisa memberikan warna pekat, ada merek teh yang memberikan rasa 'sepet' khas, ada pula yang memberikan aroma rempah.
Semua merek tersebut dioplos dengan takaran yang tepat, kemudian diseduh juga dengan teknik yang tepat pula, kemudian baru disajikan dengan gula pasir yang tak pelit tapi diusahakan tidak kemanisan, serta kadang diberikan 'kemampul' potongan irisan  jeruk
Setiap keluarga di Solo, punya jenis racikan tehnya masing-masing, begitu pula para penjual Hik Angkringan tradisional juga memiliki ciri khas racikannya yang melegenda.
Contoh kasus, setiap kali saya bertandang ke daerah Jakarta, dan mampir ke warung makan, jika memesan minuman teh, maka yang datang ke saya adalah teh tawar tanpa gula, dan warnanya pun tidak terlalu pekat.
Kemudian apabila ke rumah makan Masakan Padang, teh yang disajikan cenderung wangi tapi tidak pekat dan sepet. Sebagai wong Solo, kadang merasa 'jetlag' ketika menyeruput teh dengan citarasa seperti itu.
Bukannya membanggakan citarasa teh daerah sendiri, tapi ternyata peminat Es Teh Jumbo Khas Solo ternyata bisa viral di luar daerah Solo, yang artinya lidah wong Solo akan citarasa Teh tak pernah salah.
Waktu dulu ada Simbah dari keluarga istri saya, dimana beliau bisa menilai kualitas teh mirip seperti orang Perancis yang sedang menilai kualitas Wine, seperti mencium aromanya terlebih dahulu, kemudian diseruput sedikit untuk mengecapny apakah sudah tepatkah citarasa perpaduan Wasgitelnya.
Intinya sajian teh khas Solo adalah berusaha untuk 'perfeksionis' dari sisi aroma melatinya, sepetnya, warnanya dapat serta manisnya pas. Mungkin inilah akhirnya yang membuat brand Teh Khas Solo bisa diterima dimana-mana.
Iklim Tropis
Tak pelak, yang membuat bisnis ini tetap bertahan, karena kebiasaan orang Indonesia yang suka minuman dingin di sepanjang tahun, tak kenal musim. Walau seandainya memasuki penghujan, di Indonesia hawanya tak sepenuhnya sejuk sepanjang hari, masih lembab dan kadang terik di jam tertentu, hal inilah yang membuat sajian minuman dingin seperti tak ada matinya untuk dijual ke konsumen.