Kita tidak lagi merasa inferior melawan tim-tim besar Asia, bahkan mungkin dari negara belahan dunia lainnya. Kita harus akui Uzbekistan memang jauh lebih dari kita, namun secara permainan tampak para punggawa Garuda Muda tetap memiliki daya juang yang sangat tinggi, dan semoga semangat menyala ini tetap terjaga ketika melawan Iraq.
Evaluasi Titik Kelemahan
Sebenarnya tidak ada kelemahan yang cukup serius pada timnas U -23, kekalahan atas Uzbekistan memang murni karena pihak lawan sangat jauh lebih baik dari sisi fisik dan determinasi. Namun, dari sisi menutup pergerakan lawan, koordinasi antar lini sudah cukup baik. Hanya saja, mental memang harus selalu dijaga, karena punggawa Garuda Muda tampak kehilangan konsentrasi ketika saat merasa dirugikan, dan dampaknya 2 gol bersarang saat kontra Uzbekistan karena hal tersebut.
Pada saat kontra Uzbekistan, baik sisi kanan dan kiri pertahanan, kita memang sangat kalah dalam hal kecepatan, beberapa kali Pratama Arhan gagal menutup dengan baik pergerakan sayap Uzbekistan. Tentunya hal ini harus menjadi koreksi dalam menjaga kedalaman untuk posisi sayap yang terlalu sering diekspos lawan.
Analisis Kekuatan Iraq
Mengawali turnamen dengan buruk, yaitu kalah dari tim Gajah Perang, Thailand dengan 2-0, Singa Mesopotamia Muda langsung mengamuk mengalahkan Tajikistan dengan skor 4-2, lalu menundukkan raksasa Arab Saudi, dan di perempatfinal menaklukkan tim Nguyen, Vietnam dengan 1-0. Â Namun, Tim Iraq U-23 harus berhenti lajunya menuju final setelah mengakui keunggulan atas Jepang, 2-0.
Berkaca dengan hasil pertandingan di babak grup, dimana Thailand mampu menggebuk Iraq, kemudian hanya menang tipis atas Vietnam, 1-0, itu pun dihasilkan dengan penalti. Maka bisa disimpulkan tim Singa Mesopotamia muda memiliki kesulitan jika berhadapan dengan tim-tim Asia Tenggara.
Iraq memiliki banyak celah pertahanan kosong yang bisa diekspos oleh para winger kita, mengingat Thailand dan Vietnam tampak leluasa menggedor pertahanan Iraq lewat sayap. Kembalinya Rafael Struick setelah bebas dari hukuman akumulasi kartu kuning, membawa angin segar bagi lini depan Garuda Muda. Kombinasi trisula MSW ( Marselino, Struick, Witan) diperkirakan akan bermain habis-habisan menusuk jantung pertahanan Iraq.
Tetap Kepala Tegak
Pada pertandingan perebutan juara ketiga kali ini, para pemain harus bermain sangat lepas, karena apapun hasilnya mereka pulang ke tanah air dengan kepala tegak, karena telah membawa nama bangsa harum di persepakbolaan Asia.
Jika seandainya berhasil mengalahkan Iraq pada pertandingan selanjutnya, maka hal tersebut bukanlah sekedar mendapat tiket lolos ke Olimpiade Paris, namun memberikan kebahagiaan yang tak terkira bagi seluruh insan pencinta sepakbola nasional. Dahaga akan mendambakan timnas yang berkarakter dan disegani oleh bangsa lain adalah sesuatu raihan luar biasa bagi bangsa yang sudah mulai menggocek bola semenjak jaman kolonial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HAsa ke Paris masih ada, dan kita harus yakin pasti bisa, dan dengan kekuatan yang ada sekarang, tak ada lagi yang perlu ditakuti, karena lawan utama para Punggawa Garuda Muda adalah justru mengalahkan mental inferior yang selama ini menjangkiti timnas. Ayo Garuda Muda...