Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keganasan Trio MSW , Marselino - Struick - Witan

27 April 2024   09:23 Diperbarui: 27 April 2024   09:23 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FC  Barcelona pada era 2014-2017 kita mengenal trio maut MSN yang terdiri 3 pemain kategori fantasista kelas dunia yaitu Messi, Suarez dan Neymar.Ketiganya sudah tak diragukan lagi kapasitasnya baik sebagai goal getter maupun pemain yang memiliki skill kontrol bola level dewa.

Di timnas Indonesia saat ini pun juga mempunyai trio penyerang masa depan yang juga hebat dan gacor, yaitu Marselino Ferdinan, Rafael Struick dan Witan Sulaeman, atau saya singkat dengan nama 'Trio MSW', semoga singkatan unik ini bisa viral di kalangan pencinta bola Indonesia bahkan Asia, karena memang saat ini mereka bertiga sedang 'ganas-ganasnya' alias on fire dalam gelaran piala Asia AFC U-23 tahun 2024 di Qatar.

Ketiganya tercatat sudah memberikan kontribusi gol hingga babak perempatfinal piala Asia AFC U-23, dimana Marselino mencetak brace 2 gol ketika kontra Yordania, begitu pula Witan mencetak 1 gol masterpiece di pertandingan sama dan Rafael Struick yang menjadi pahlawan ketika melawan raksasa Korea Selatan lewat 2 gol kelas dunianya. Artinya ketiganya sudah memberikan keran gol bagi timnas U-23 sebanyak 5 gol selama gelaran piala Asia U-23 tahun 2024 di Qatar.

Berdasarkan statistik performa di Timnas hingga babak perempatfinal piala Asia AFC U-23 2024, tercatat Marselino sudah melakukan 67 penampilan berbagai level usia Timnas dengan mencetak 28 gol dan menghasilkan  rasio 0,41 gol per pertandingan. Rafael Struick sudah melakukan 18 penampilan berbagai level usia Timnas dengan mencetak 4 gol dan menghasilkan rasio 0,22 gol per pertandingan. Sementara  Witan menorehkan 96 penampilan di berbagai level usia Timnas dengan mencetak 25 gol dan menghasilkan rasio 0,26 gol per pertandingan.

Melihat statistik di atas, ketiganya bisa dikatakan sebagai striker potensial untuk usia yang masih muda, artinya mereka masih bisa berkembang lebih hebat lagi dan mencetak gol lebih banyak lagi untuk Timnas.

Secara permainan, ketiganya justru bukanlah tipikal striker murni, mereka bertiga bahkan memiliki gaya main yang sama yaitu striker bertipikal winger. Mereka sangat piawai dalam melakukan tusukan-tusukan ke jantung pertahanan lawan. Marselino tipikal winger yang mirip-mirip Neymar, yaitu pemain sayap yang agak suka pamer skill, kemudian Rafael Struick adalah winger yang bertipikal fighter berani bertarung, dan Witan yang jago tricky kalem seperti Andres Iniesta.

Sebenarnya saya sedari dulu mendambakan lini serang Timnas Indonesia dihuni pemain-pemain yang mampu melakukan tusukan tajam, bukan dipenuhi striker murni 'target man' yang malas berlari menunggu bola. Dikarenakan sebenarnya Indonesia sejak dulu dilimpahi pemain-pemain winger yang jago menusuk, tetapi agak kurang dioptimalkan potensinya oleh beberapa pelatih sebelumnya, yang masih memakai pakem striker murni di tengah.

Trio MSW adalah trisula penyerang masa depan Timnas Indonesia, diharapkan gaya kombinasi ketiganya di lini depan dapat dilanggengkan terus menerus dengan pemain-pemain penyerang winger lainnya. Namun paling tidak ada empat hal yang harus menjadi perhatian agar gaya main Trio MSW ini dapat selalu langgeng memberikan kontribusi maksimal bagi Timnas Indonesia, berikut penjelasannya.

Optimalisasi Inverted Winger

Masih ingat Elie Aiboy, Andik Virmansyah, Muhammad Ridwan, atau Ronnie Wabia, mereka kesemua adalah pemain penyerang sayap yang mampu bermain tipikal inverted winger. Dan sebenarnya Indonesia sangat kaya memiliki pemain-pemain seperti itu di berbagai klub di liga 1. Saya sebut saja nama Terens Puhiri, winger Borneo Samarinda, yang oleh kalangan jurnalis Internasional disebut pesepakbola tercepat di dunia. Entah mengapa, Terens tidak dipanggil timnas, padahal usianya masih 27 tahun, usia emas pesepakbola. Mungkin anda jika masih ingat tim generasi emas U19 tahun 2013 besutan coach Indra Sjafri, disana ada nama Ilham Udin dan Maldini Pali, yang juga mempunyai tipikal permainan inverted winger menusuk. Sangat disayangkan, pelatih-pelatih terdahulu kurang mengoptimalkan bakat-bakat winger kita yang saya nilai sebenarnya sudah level 'Asia' di jaman itu.

Apa itu posisi 'inverted winger' ?, berbeda dengan pemain sayap klasik yang kerjaanya hanya menyisir sayap dan memberikan umpan ke striker murni, pemain tipikal inverted winger mempunyai kemampuan dribbling dan kombinasi dalam melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan. Biasanya pemain ini, menempati posisi yang berlawanan dengan kaki dominan kuatnya. Contohnya, Arjen Robben, winger legend Belanda, yang mempunyai kaki yang dominan di kiri, tetapi justru ditempatkan di posisi kanan, sehingga justru ketika melakukan dribble, dia bisa melakukan cutting inside dengan mudah ke arah gawang untuk melakukan tembakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun