Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

4 Adab Rasulullah Jaga Kesehatan Mulut

28 Maret 2024   05:03 Diperbarui: 28 Maret 2024   05:06 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menggosok Gigi (sumber : people images)

Pada beberapa waktu lalu, dalam kesempatan memberikan kultum ba'da shalat Dhuha di sekolah, salah seorang murid bertanya tentang hukum menyikat gigi pada saat berpuasa. Uniknya, dia bertanya bukan masalah batal atau tidaknya, tetapi juga merasa bingung, karena di sisi lain diapun mendengar hadis tentang bau mulut orang berpuasa itu lebih wangi  di sisi Allah daripada bau wewangian, jadi dia menyimpulkan lebih baik bau mulut ketimbang harus menyikat gigi saat puasa, karena lebih bernilai pahala.

Kita pihak pengajar pun merasa takjub dengan pemikiran nalar kritis sang murid tersebut, dimana dia bisa membuat anomali yang cerdas tentang fiqh kesehatan mulut. Bicara kesehatan mulut, berarti kita berbicara tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut dalam bagian bersihnya hadas bagi kaum muslim.

Rasulullah SAW adalah pribadi yang sangat menjaga kesehatan mulut di sepanjang hidupnya, dimana tidak pernah ada riwayat hadis dimana beliau pernah sakit gigi dan gusi dalam sepanjang hidupnya, hal ini menandakan bahwa beliau adalah sosok yang benar-benar sangat aware akan kesehatan mulut sebagai bagian dari bersihnya hadas.

Lalu kira-kira apa saja adab atau kebiasaan Rasulullah dalam menjaga kesehatan mulut, berikut saya paparkan 4 adab Rasulullah dalam pentingnya menjaga dan merawat kesehatan gigi dan gusi kita.

Kebiasaan Berkumur

"Jika engkau ingin berwudhu, maka berkumur-kumurlah (madh-madha)." (HR. Abu Daud, no. 144)

Hadis di atas memberikan petunjuk kepada kita bahwa berkumur adalah hal yang paling utama akan bersihnya hadas pada diri manusia, dimana bersihnya mulut adalah salah satu syarat sahnya dalam berwudhu.

Oleh karena itu, sangat penting membiasakan berkumur setiap saat, banyak juga riwayat Rasulullah juga memiliki kebiasaan berkumur setelah makan, hal ini mengindikasikan bahwa berkumur adalah salah satu kebiasaan yang harus senantiasa dilakukan oleh kita.

Jika kita melaksanakan shalat fardhu sebanyak 5 kali sehari, berarti kita pun berkumur sebanyak 5 kali sehari, hal ini menandakan bahwa Islam sangat menekankan kebersihan mulut dalam kehidupan sehari-hari.

Kebiasaan Bersiwak Atau Menggosok Gigi

Rasulullah adalah pribadi yang sangat menyukai kebiasaan bersiwak atau di masa sekarang disebut menyikat gigi. Banyak riwayat beliau selalu bersiwak setelah bangun tidur dan sebelum tidur, hal ini menandakan bahwa penting untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan gusi setiap saat bagi kaum muslim.

Dalam suatu kesempatan di suatu majelis, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat dengan bersiwak itu lebih utama daripada 70 shalat tanpa bersiwak lebih dahulu." Kemudian, dalam hadits yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim, Rasul bersabda, "Andaikan aku tidak khawatir memberatkan atas umatku, niscaya aku wajibkan atas mereka bersiwak (gosok gigi) pada tiap-tiap shalat."

Hal tersebut mengindikasikan bahwa kebiasaan menggosok gigi adalah adab utama bagi umat muslim dalam menjaga kebersihan mulut, dimana Rasulullah menekankan betapa besarnya keutamaan bersiwak dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hadis tersebut, berarti Rasulullah setiap harinya bisa saja bersiwak bisa lebih dari 3 kali dalam sehari, suatu hal yang menggambarkan sosok yang sangat memperhatikan kebersihan mulut.

Menghilangkan Bau Mulut Menyengat

Rasulullah SAW sangat tidak menyenangi orang yang memiliki bau mulut, hal ini bisa dilihat dalam sebuah hadis, "Barangsiapa yang memakan bawang putih atau bawang merah serta daun bawang maka jangan sekali-kali mendekati masjid kami, karena sesungguhnya malaikat terganggu dengan apa-apa yang manusia terganggu dengannya".[HR. Bukhari nomor 855 dan Muslim nomor 564].

Hadis di atas tidak dimaknai secara letterluks bahwa kita tidak boleh memakan bawang, tetapi bagaimana upaya kita agar mulut kita tidak boleh memiliki bau yang menyengat atau tidak enak, artinya boleh saja kita memakan makanan yang memiliki bau menyengat seperti bawang, petai, jengkol atau durian, tetapi kita juga harus memastikan menghilangkan baunya sebelum berinteraksi dengan orang lain.

Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah kerap berkumur dan bersiwak, jika setelah makan makanan yang berlemak, hal tersebut bisa kita terapkan, apabila sehabis memakan makanan yang memiliki potensi menyebabkan bau mulut, kita wajib menggosok gigi dan bisa pula menggunakan cairan obat kumur yang mampu membersihkan dan menghilangkan bau mulut.

Tidak Ada Sisa Makanan Di Sela Gigi

"Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena perbuatan itu adalah kebersihan, dan kebersihan itu akan mengajak (menggiring) kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga." (HR. At-Thabrani).

Hadis di atas adalah bentuk penekanan khusus dari Rasulullah tentang detailnya memperhatikan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi kita, karena terkadang upaya menggosok gigi pun belum optimal dalam membersihkan gigi dan gusi, karena jika tidak maksimal upayanya, maka yang terjadi adalah terjadi kerusakan pada gigi kita, seperti karies, karang gigi hingga gigi berlobang.

Melihat perkembangan zaman sekarang, dengan begitu banyak jenis makanan yang kita makan, maka upaya yang harus dilakukan adalah rutin untuk memeriksakkan diri ke dokter gigi untuk pembersihan karang gigi atau perawatan pada gigi yang rusak, karena Rasulullah sangat menekankan agar selalu memastikan tidak boleh ada sisa-sisa makanan di dalam mulut kita, jika sehabis makan.

Islam mengatur hampir semua tata kehidupan kita, termasuk menjaga kesehatan mulut kita, marilah kita mencontoh kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjaga kebersihan mulut, agar kita termasuk golongan manusia-manusia yang dicintai Rasulullah SAW karena selalu menjaga kebersihan diri. Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun