Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Tanah Podsol, Biang Kegagalan Food Estate

4 Februari 2024   05:47 Diperbarui: 6 Februari 2024   10:09 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan Food Estate di Desa Tewai Baru, Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Sumber Foto: KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO) 

Sementara di Papua, lahan yang cocok untuk pertanian pangan hanya di wilayah lembah Memberamo, sementara di wilayah selatannya kebanyakan adalah daerah rawa. 

Belum lagi, wilayah Papua yang berada paling timur negara ini, membuat biaya distribusi cukup mahal jika disalurkan ke berbagai wilayah Indonesia, artinya beras dari Papua hanya efisien didistribusikan ke wilayah timur saja.

Pulau Kalimantan selalu diproyeksikan sebagai pusat masa depan negara Indonesia, dan Bung Karno pernah mengutarakan hal tersebut. Hal tersebut bisa dipahami, karena posisi pulau terbesar ketiga dunia ini terletak persis di tengah-tengah Nusantara.

Karena hal itu, selalu diupayakan proyek-proyek ambisius dilakukan di pulau Kalimantan, seperti proyek Ibukota baru IKN hingga upaya pembukaan lahan pertanian pangan dalam skala besar.

Untuk masalah proyek lahan pertanian skala besar, bisa dikatakan dengan merujuk dua proyek yang saya utarakan sebelumnya, dapat dijadikan pelajaran, bahwa perlu ada kajian khusus mendalam, mengapa proyek yang menghabiskan dana trilliunan tersebut selalu gagal total.

Saya bukanlah ahli pertanian ataupun ahli geologi, tetapi dalam hal ini ada catatan menarik tentang hal sederhana bagaimana megaproyek pangan tersebut bisa gagal total, yaitu ketidaksesuian antara jenis tanaman dengan jenis tanah yang digunakan. 

Saya rasa untuk hal ini, kita tidak perlu menjadi ahli pertanian atau ahli geologi untuk memahami konsep sederhana ini, ibu-ibu rumpi PKK pecinta tanaman hias pun sangat paham hal ini.

Dikutip dari berbagai sumber, jenis tanah yang berada di wilayah Gunung Mas, Kalimantan Tengah adalah termasuk jenis tanah 'Podsol'. Dikutip dari Brain-academy, Tanah Podsol adalah tanah yang berasal dari sedimen kuarsa dan terbentuk karena pengaruh suhu yang rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah podsol dapat berwarna kuning, merah, ataupun kuning keabuan. Ciri tanah podsol adalah tanahnya tidak subur, dan bertekstur pasir hingga lempung.

Berikut ciri-ciri umum dari jenis tanah Podsol yang mungkin sekedar menambah wawasan bagi kita, bahwa jenis tanah ini memang tidak cocok untuk lahan pertanian pangan.

Unsur Asam Tinggi dan Basa Rendah

Jenis tanah podsolik memiliki kadar asam yang tinggi. Hal ini menyebabkan ketersediaan hara menurun, kegiatan biologi menurun, proses humifikasi kurang lancar dan kandungan zat Al, Fe, dan Mn meningkat.

Dikarenakan kadar asam yang tinggi, maka unsur mineralnya sangat tidak mendukung untuk pertumbuhan tanaman pangan. Hal tersebut bisa terlihat, dimana tanaman singkong yang ditanam di lahan Food Estate sangat lambat pertumbuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun