Saya bukanlah fans berat Manchester United, namun saya prihatin dengan loyalitas fans MU beberapa waktu terakhir, dimana banyak diantara mereka yang sering posting mosi tidak percaya dengan performa klub. Seolah klub legendaris ini sudah dianggap tak layak untuk didukung.
Berikut ada beberapa poin penting untuk para fans manchester united harus tetap selalu setia mendukung klub nya
Simbol Awal Klub Modern
Sebagaimana yang saya jelaskan di atas, Manchester United adalah simbol awal klub modern yang mendobrak industri sepakbola di awal 2000an, sejarah ini jelas tidak akan bisa diulangi oleh klub-klub besar lain.
Kalaupun di pertengahan 2000an, Barcelona sempat mendominasi dengan Tiki Taka --nya Pep, tetapi tanpa opa Fergie yang membuka persaingan kompetitif di kompetisi Eropa, tidak akan ada Guardiola, Zidane atau Mourinho yang cukup sukses prestasi manajerialnya.
Sejarah inilah yang seharusnya bisa menjadi kebanggaan bagi para fans Manchester United. Pada era 90an, para fans tanah air tahunya cuma Juventus, AC Milan dan Inter Milan, namun selepas 2000an, orang-orang mulai memperhitungkan Manchester United, Barcelona, Real Madrid, Arsenal, Liverpool, Bayern Munchen hingga Borussia Dortmund. Jadi, berbanggalah kalian Manchunian
Hargai Nilai Tradisi Klub
Ada hal yang kadang dilupakan oleh para fans klub, yaitu nilai-nilai yang dianut oleh sebuah klub. Saya adalah fans Juventus semenjak 90an, ada nilai tradisi unik dari Juventus ketimbang rivalnya AC Milan atau Inter Milan, yaitu klub besar Italia yang rekrutan pemainnya dominan asli Italia ketimbang klub besar Italia lainnya, makanya gaya mainnya Juventus selalu Italia banget.
Sementara Manchester United saya rasa juga memiliki nilai tradisi yang sangat bisa dibanggakan. Old Trafford yang ikonik, sebenar-benarnya Theatre of Dream, adalah stadion yang menurut saya termasuk legendaris, setara dengan Nou Camp, San Siro, Camp Nou atau Bernabeu.Â
Desainnya yang sangat Inggris banget, sederhana, tapi entah mengapa vibes stadion ini yang terbaik di Britania Raya. Berbanggalah kalian Manchunian.
Klub ini memang pernah mengalami 2 kali fase keemasan, yaitu era kepelatihan Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson, kedua pelatih ini sukses berat membawa Man Utd menjadi klub yang bergengsi di Britania Raya dan Eropa bahkan dunia.Â
Bisa dikatakan kedua pelatih legendaris juga menanamkan spirit yang sama, yaitu semangat glory merah berani ala setan merah yang memang kesetanan jika para pemain sedang bertanding.
Gary Neville dikisahkan kerap mengkritik para pemain baru yang saja baru bergabung, dimana dia menuturkan bahwa kultur asli para pemain Man Utd adalah selalu aktif berkomunikasi  tanpa henti dengan lantang ketika di lapangan, entah itu memberikan arahan atau sekedar memberi semangat kepada rekan lainnya, makanya dia selalu menyesalkan jika pemain baru tak mau ikut dengan kultur ini.Â