Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bahaya Konten Skibidi Toilet bagi Anak dan Pencegahannya

15 November 2023   05:06 Diperbarui: 15 November 2023   20:06 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sarankan bagi anda para pembaca, setelah membaca artikel ini silahkan membuka akun Youtube anda dan membuka konten Skibidi Toilet, utamanya bagi para orangtua yang memiliki putra-putri berusia dini. Sehingga apabila setelah membaca ulasan artikel ini, bisa menjadi pembanding bagi anda untuk menilai konten Skibidi Toilet yang akan saya bahas kali ini.

Saya cantumkan disclaimer di atas, agar tulisan artikel ini tidak hanya sekedar baca sambil lalu saja, tetapi bagi para pembaca yang budiman, dapat melakukan riset sederhana seperti yang saya lakukan ini. Karena tayangan konten Skibidi Toilet bagi kami para pendidik, boleh dibilang cukup meresahkan untuk tumbuh kembang peserta didik usia dini.

Awal mulanya saya tidak begitu memperdulikan atau dalam bahasa Jawanya yaitu "ora ngagas" perilaku sebagian para peserta didik dari kelas 1 hingga kelas 4, yang melakukan bunyi-bunyian aneh sambil jongkok dan sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tapi hari demi hari, saya mulai memperhatikan diantara mereka yang membicarakan tokoh-tokoh yang ada dalam bunyi-bunyian dan gerakan-gerakan aneh mereka itu. Sekali lagi, saya pun hanya mengamati saja, tidak begitu menggubrisnya.

Hingga pada suatu saat, salah satu murid berjoget-joget, lalu saya menanyakan joget apa yang dilakukannya. Dia tidak menjawab secara langsung, tetapi dia membuat pernyataan bahwa dia ingin seperti Kameramen. Sepintas, saya pun hanya memahami, bahwa dia suatu saat ingin menjadi seorang juru kamera.

Tak lama kemudian segerombolan murid membicarakan bahwa Kameramen sanggup mengalahkan Skibidi Toilet dalam suatu pertempuran. Langsung saja, naluri intuisi saya sebagai pendidik pun bergidik dan merasa ada sesuatu yang salah dan janggal. Ternyata makna kameramen yang dimaksud bukanlah profesi, tetapi justru adalah tokoh animasi yang digandrungi anak-anak.

Sebenarnya bukanlah yang aneh, jika anak-anak mengidolakan tokoh animasi yang sedang viral, tetapi kita sebagai orangtua dan pendidik haruslah selalu 'aware' dengan karakter-karakter animasi yang baru bermunculan dan kebanyakan dari kita tidak mengetahuinya karena kemunculannya hanya di platform sosial media bukan di TV nasional.

Tampilan Konten Skibidi Toilet (sumber : YouTube Shorts)
Tampilan Konten Skibidi Toilet (sumber : YouTube Shorts)

Jika di era 90an, para orang tua bisa membersamai anak-anak menonton acara animasi pada TV Nasional, sehingga bisa mengontrol apa yang ditonton anaknya. Berbeda di era sekarang, dimana si anak rata-rata dapat menonton sepuasnya di platform sosial media  seperti YouTube dan orang tua agak kesulitan mengontrolnya walau pada smartphonenya sudah ada mode aman-nya.

Mau tak mau kita pun harus aktif juga melihat apa yang anak-anak tonton, mengingat kita meyakini konten-konten yang membanjiri informasi yang diterima oleh mereka, sudah pasti ada yang berdampak negatif terhadap perkembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun