Ada kejadian lucu dan menggelikan yang terjadi di area toilet sekolah kami. Kejadian ini terjadi pada saat menjelang perayaan Idul Adha tahun ini. Dimana salah satu kambing kurban titipan orang tua wali murid tanpa dinyana masuk ke dalam salah satu toilet sekolah kami.
Hal ini bermula dari mulai berdatangannya hewan-hewan kurban titipan orang tua wali murid ke sekolah kami. Entah bagaimana mulanya, ada satu kambing kurban ditempatkan dekat area toilet oleh penjaga sekolah.
Keesokan harinya, ketika saya mengecek jumlah hewan kurban yang sudah datang. Dalam proses penghitungan, saya menjadi agak kebingungan, karena jumlahnya masih kurang satu ekor dari laporan yang datang ke saya.
Saya pun bersama guru lain mencari kemana salah satu hewan kurban yang hilang ini. Hampir frustasi kami dibuatnya, lalu kami duduk sebentar, lalu terdengar suara "mbek..." dari arah salah satu toilet. Dan memang benar, kambing kurban tersebut tampak dengan santainya 'ngadem' dalam toilet. Sontak saya bersama guru lain dan para murid lainnya tertawa terbahak-bahak melihat kejadian lucu ini.
Masalah belum selesai, setelah si kambing 'dievakuasi', kondisi toilet menjadi sangat parah, kotoran kambing dimana-mana, dan bau prengus kambing 'membahana' hingga ke ruang toilet lainnya. Walau petugas kebersihan sekolah sudah membersihkannya, hingga seminggu bau prengus pun belum hilang, tentunya sangat mengganggu kenyamanan di toilet.
Atas inisiatif bersama, saya bersama guru-guru lain dan murid lainnya berkerja bakti membersihkan area toilet dengan peralatan dan perlengkapan kebersihan yang lebih komplit.Â
Kami menyadari keberadaan petugas kebersihan sekolah tidak serta merta selalu kita andalkan, namun kita sebagai warga sekolah pun wajib meringankan tugas-tugasnya.
Setelah kejadian itu, kepala sekolah membuat piket kebersihan toilet untuk para guru, untuk meringankan tugas petugas kebersihan sekolah, karena dirasakan efeknya lebih baik. Toilet menjadi jauh lebih baik dan terawat, serta tampak para murid pun tergugah turut membantu para guru.
Ada orang bijak mengatakan bahwa kualitas pemeliharaan suatu gedung adalah dengan cukup melihat kebersihan toilet dalam bangunan tersebut.Â
Kebersihan toilet mencerminkan standar kebersihan gedungnya secara keseluruhan. Artinya apabila toiletnya bersih, maka bisa dipastikan semua bagian gedungnya pasti juga bersih dan terawat.
Analogi ini bisa kita pakai dalam memotret keadaan sanitasi toilet sekolah yang ada di Indonesia. Memang belum ada data yang valid, namun sebagaimana secara umum kita ketahui, kebanyakan keadaan toilet di sekolah Indonesia cukup memperhatinkan. Jangankan toilet sekolah, keadaaan toilet umum kita pun setali tiga uang kondisinya juga secara umum sangat buruk kualitas sanitasinya.
Tingkat kesadaran masyarakat kita akan kebersihan toilet  atau kamar mandi memang masih sangat rendah.Â
Tercatat dari data MNC Portal pada tahun 2015, Indonesia masuk list negara darurat toilet setelah negara India. Hal tersebut menggambarkan betapa masyarakat kita belum begitu sadar akan kebersihan sanitasi.
Indonesia mengalami darurat kebersihan sanitasi, dimana sebagaimana kita ketahui, hampir tiap daerah selalu saja ada program pengadaaan jamban. Ini artinya masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan sanitasi.
Kita kembali lagi ke topik keadaan toilet sekolah kita, kenapa saya angkat dalam tulisan ini. Karena sekolah adalah satu-satunya media yang bisa tanamkan secara nasional tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk kebersihan sanitasi.Â
Selain sebagai media pembelajaran akademis, sekolah dapat berfungsi menanamkan kesadaran bagi peserta didik  yang kiranya bermanfaat bagi lingkungan, dan bisa saja tidak mereka temukan di mana mereka tinggal.
Data dari World Bank pada tahun 2021, di Indonesia Rasio jumlah toilet yang tersedia di sekolah adalah rata-rata lebih dari lima puluh siswa harus berbagi untuk satu toilet, sangat jauh dari standar internasional yaitu 1 : 25. Jadi bisa dibayangkan kondisi toilet sekolah Indonesia sudah pasti rentan menjadi kotor, kurang higienis dan rusak, karena rasionya tidak sesuai.
Belum lagi data World Bank di tahun yang sama mencatat lebih dari 25 persen sekolah di Indonesia tidak memiliki toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian, utamanya untuk kebersihan kelamin remaja putri.
World Bank juga mencatat lebih dari 22 persen sekolah di Indonesia tidak memiliki akses air sanitasi serta ketersedian sabun cuci tangan.
Maka dari itu adalah suatu hal yang wajib untuk memberikan edukasi yang baik dan total tentang kebersihan sanitasi toilet kepada peserta didik.Â
Dan berikut dampak positif jika pihak sekolah benar-benar concern pada kebersihan sanitasi toilet.
Kondisi Lingkungan Belajar yang Baik
Dalam proses pembelajaran, tentunya para siswa memerlukan kondisi yang nyaman baik itu sarana yang bersifat teknis dan non teknis. Termasuk di dalamnya kondisi kebersihan sanitasi area toilet.
Jika kondisi toilet kotor, bau dan kurang penerangan, sudah dipastikan banyak peserta didik enggan menggunakannya. Akibatnya pasti sangat mengganggu proses pembelajaran, para murid tidak nyaman dalam menggunakan toilet.
Diperlukan niat dan kepekaaan yang tinggi dari para guru sebagai agen penggerak kebersihan sanitasi toilet sekolah, bukan semata-mata hal tersebut menjadi tanggung jawab petugas kebersihan sekolah.
Para guru dan kepala sekolah harus menyadari kebersihan area toilet adalah salah satu hal pokok yang mendukung pembelajaran, bukan hanya pada keadaan bangunan kelas saja. Seluruh warga sekolah harus peka dan peduli dalam aspek kebersihan dan kerapian lingkungan sekolahnya.
Pendidikan Dasar Kebersihan Sanitasi
Jika kondisi area toilet sekolah bersih, wangi dan tertata rapi, maka bisa saja menjadi media pembelajaran bagi para siswa tentang kebersihan sanitasi di lingkungan sekitarnya.
Para peserta didik juga harus diajarkan oleh para guru cara membersihkan toilet yang benar, kemudian diajarkan pula bagaimana menggunakan toilet yang benar ketika sedang buang air. Agar tetap bersih selalu walau digunakan berkali-kali oleh seluruh warga sekolah.
Pada area toilet juga harus ditempeli tulisan-tulisan edukatif tentang bagaimana adab dan peringatan tentang menjaga kebersihan area toilet. Hal tersebut merupakan bentuk penanaman pendidikan dasar kebersihan sanitasi, yang kelak akan mereka aplikasikan hingga dewasa.
Menjaga Kesehatan Siswa
Bukan tidak mungkin area toilet sekolah bisa menjadi sumber bakteri, virus penyebab penyakit jika tidak dijaga kebersihannya. Hal itu bisa terjadi, dikarenakan toilet sekolah bisa dikatakan juga toilet umum artinya kita tidak bisa menjamin apakah setiap warga sekolah yang menggunakannya dalam kondisi sehat atau tidak.
Maka sudah hal yang mutlak kondisi area toilet sekolah harus selayaknya dalam kondisi bersih selalu, seperti halnya toilet di Mal-Mal. Karena toilet adalah tempat buang hajat, maka sudah menjadi keharusan ada pembiasaan harus selalu bersih ketika sudah digunakan.
Meningkatkan Citra Sekolah
Seperti yang utarakan sebelumnya, citra suatu gedung kadang bisa dinilai dari kebersihan toiletnya. Artinya jika kondisi toiletnya bersih dan higienis, maka bisa dipastikan seluruh sudut gedung tersebut terawat dengan baik.
Begitu pula dengan gedung Sekolah, jika kondisi area toilet sekolah bersih dan higienis, maka sudah pasti citra sekolah menjadi meningkat.Â
Para orangtua wali murid pun menjadi bertambah keyakinannya menitipkan anaknya untuk belajar di Sekolah yang sangat menjaga kebersihan.
Dari pihak Kemendikbud tentunya bisa mengadakan sidak ke sekolah-sekolah, mengecek kondisi toilet-toilet sekolah. Merutinkan mendata kondisi toilet sekolah di seluruh Indonesia secara berkala. Dan apabila ditemukan kondisi toilet yang rusak atau bahkan masih kurang jumlahnya, maka bisa segera diadakan pengerjaan perbaikannya.
Semoga horor toilet sekolah yang suram kurang penerangan, bau pesing menyengat, berlumut, berkerak bisa segera ditangani dan disadari oleh kita semua. Sehingga kesadaran kebersihan sanitasi toilet di sekolah bisa menular ke toilet-toilet masyarakat Indonesia. Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H