Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Hari (Sedih) Pahlawan

10 November 2023   05:05 Diperbarui: 10 November 2023   05:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teuku Umar tak sudi Rencong-nya untuk membela anak cucunya yang suka mengumbar hartanya dari hasil Rasuah..

Pangeran Diponegoro tak rela Keris-nya untuk memperjuangkan anak cucunya yang gemar berhutang foya-foya dengan dalih untuk rakyat..

Ki Hajar Dewantara tak habis pikir jerih payahnya dikhianati anak cucunya yang tak sungguh-sungguh dalam membangun pendidikan..

Mohammad Hatta tak henti-hentinya menangisi anak cucunya yang sangat malas membaca untuk kembangkan Literasi Bangsanya

Sutan Syahrir terheran-heran dengan tingkah anak cucunya yang selalu saja saling bertengkar hanya karena isu SARA

Agus Salim hanya duduk termangu melihat anak cucunya yang belum bisa membangun infrastruktur bersih dari praktek Mark-Up

Para Pahlawan hanya bisa bersedih pasrah walau setiap tanggal 10 Nopember mereka selalu dirayakan dan dikenang oleh anak cucunya, tapi tak menjalankan amanah kebangsaan para Pahlawan dan malah mengkhianatinya...

Sampai Kapan Ibu Pertiwi menangisi anak cucunya... ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun