Berikut kiranya beberapa manfaat atau faedah jika para guru berangkat ke sekolah menggunakan moda transportasi ramah lingkungan sepeda listrik.
Media Pembelajaran Teknologi Kendaraan Berkelanjutan
Moda transportasi sepeda listrik yang tidak menggunakan bahan bakar energi fosil, sudah pasti adalah potret nyata dan konkret pengaplikasian konsep kendaraan berkelanjutan.Â
Jika sang guru membawanya ke sekolah, tentunya hal tersebut akan menjadi perhatian bagi muridnya yang melihat langsung praktik nyata pembelajaran kendaraan berkelanjutan.
Sang guru pastinya akan bisa menjelaskan beberapa bagian dari sepeda listrik, seperti baterai accu, dinamo, kelistrikan dan lain-lain, di mana semuanya adalah rangkaian dari konsep kendaraan berkelanjutan.
Sebagai contoh, setiap kali sampai di tempat parkir sekolah, dengan sigapnya beberapa murid saya, selain mencium tangan saya, mereka juga menawarkan diri membawa baterai sepeda listrik milik saya untuk di-charge di kelas saya.
Dari hal kecil tersebut, mereka menjadi mengetahui konsep kendaraan berkelanjutan yang tidak membutuhkan bahan bakar fosil seperti bensin, solar dan lainnya.
Saya pun menjelaskan di masa depan, teknologi baterai yang berbahan dasar nikel akan digunakan berbagai moda kendaraan, dikarenakan unsur bahan tersebut bisa dipakai berulang-ulang, sehingga relatif jauh lebih ramah lingkungan.
Sementara negara Indonesia adalah negara yang kaya akan nikel, maka saya berpesan kepada mereka, kelak di masa depan, negara kita adalah pusat industri energi berkelanjutan dengan kekayaan tersebut. Dan memberi mereka motivasi, di mana mereka kelak harus menjadi bagian dari masa depan itu dengan belajar dengan giat.
Agen Perubahan Ramah Lingkungan
Sebagaimana pembukaan dalam artikel ini, sosok guru adalah role model yang paling ideal dalam mempromosikan teknologi ramah lingkungan dengan cara menggunakan moda sepeda listrik ketika berangkat ke sekolah.
Para peserta didik akan melihat kesederhanaan para gurunya yang menggunakan sepeda listrik ketika berangkat mengajar. Pemandangan tersebut pastinya secara langsung dan tidak langsung akan tertanam dalam alam bawah sadar mereka bahwa kelak jika mereka dewasa, mereka akan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
Bukan bermaksud mengecilkan profesi lain yang bisa berperan sebagai agen perubahan ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan sosok para guru-lah yang berhadapan langsung dengan para generasi muda, yang kelak diharapkan menjadi generasi yang sadar akan lingkungan berkelanjutan.