Mohon tunggu...
Satria Zulfikar Rasyid
Satria Zulfikar Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa juara bertahan di kampus! Bertahan gak wisuda-wisuda.. mau wisuda malah didepak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust FH-Unram Blog pribadi: https://satriazr.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berburu Buku Murah tanpa Lawan

25 Februari 2016   13:53 Diperbarui: 25 Februari 2016   14:23 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, pada tanggal 17 mei merupakan hari buku nasional dan tanggal 23 april merupakan hari buku sedunia, namun justru itu hanyalah moment tahunan, kita diingatkan untuk membaca buku hanya pada moment tersebut, selebihnya jarang sekali masyarakat khususnya di kota saya untuk membaca buku. Pada tahun 2014 lalu jumlah buku di perpustakaan daerah kota Mataram sebanyak 56.561 buku, dengan total kunjungan sebanyak 6.840 orang, namun entah data kunjungan itu adalah per individu masyarakat, atau jumlah kehadiran di perpustakaan, sehingga bisa saja individu yang berkunjung 5 kali dalam satu minggu akan digabungkan pada data.

Sebenarnya pemerintah kota Mataram sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, dikutip dari mataramnews.co.id, pemerintah kota telah menyiapkan mobil perpustakaan keliling saat car free day di jalan Udayana, Mataram, dibukanya taman baca di Taman Sangkareang, taman baca di kampung Melayu, koran masuk lingkungan serta memberi dukungan pada Pemprov NTB yakni kampung media melalui program internet masuk kampung.

[caption caption="dok.pribadi"]

[/caption]

Usaha pemerintah dalam meningkatkan minat baca sayangnya belum membuahkan hasil untuk merubah paradigma gemar membaca masyarakat, ya bagaimana mau membaca satu buku jika membaca berita online saja hanya pada judulnya, setelah itu berkomentar yang tidak sesuai judul, setelah diselidiki ternyata yang dikomentari beda dengan isi artikel. Tentu tidak bisa menyalahkan pemerintah semata, aktivitas yang banyak memicu keengganan untuk membaca, terlebih lagi membeli buku.

[caption caption="dok.pribadi"]

[/caption]

Saya belum bisa menemukan formula yang benar-benar efektif untuk meningkatkan minat membaca masyarakat, karena tidak bisa kita menyebutkan formula atau solusi dengan cara asumtif, harus benar-benar diselidiki permasalahan konkrit dari faktor tersebut, dan mungkin saja aktivitas yang padat memicu jarangnya membaca buku, oleh karena itu metode logika sebab-akibat yang harus digunakan mencari permasalahannya sehingga dapat dipecahkan bersama. Akhir kata saya hanya mampu berharap, semoga kedepannya masyarakat akan lebih mencintai buku dengan cara membaca buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun