Mohon tunggu...
Satria Zulfikar Rasyid
Satria Zulfikar Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa juara bertahan di kampus! Bertahan gak wisuda-wisuda.. mau wisuda malah didepak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust FH-Unram Blog pribadi: https://satriazr.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pudarnya Pesona Pahlawan Indonesia

29 Januari 2016   19:11 Diperbarui: 31 Januari 2016   03:56 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apel Amerika yang ditanam di tanah Jepang, rasanya adalah rasa Jepang” itu sebuah analogi yang sering dijumpai, menggambarkan kekuatan Jepang menghadapi doktrinisasi barat pada negaranya, budaya jepang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga sulit terdistorsi budaya luar.

Jika Amerika memiliki film tentang tokoh superhero mereka, maka begitupun dengan Jepang, Jepang juga memiliki tokoh superhero mereka yang dieksistensikan dalam film maupun komik, hal itu juga tidak kalah menarik dengan film-film atau komik-komik superhero Amerika, lagi-lagi buah pahit didapat Indonesia, Indonesia justru teracun juga oleh superhero Jepang, bicara tentag Doraemon siapa yang tidak tahu, anak-anak bangsa hanya terimajinasi dengan pintu kemana saja dan mesin waktu, bahkan si anak pembawa sial Detektif Conan, yang dimanapun dia berada selalu muncul kasus  pembunuhan mengisi pasar Indonesia.

Hal tersebut karena Jepang paham betul karakter bangsa asing, sehingga untuk membentuk serta mempertahankan nasionalisasi pada bangsanya, mereka menghadirkan tokoh yang dicintai remaja-remaja mereka, berbeda terbalik dengan Indonesia, pemerintah berkoar-koar hingga mulut berbusa mengeluarkan pernyataan “kita harus cinta produk Indonesia!!”, namun dengan dalih tidak sesuai prosedur formal Indonesia, tv rakitan seorang lulusan SD dibakar, mahasiswa teknik sekali gagal uji coba penemuan langsung tidak didanai lagi.

Jika bangsa ini terus menerus seperti ini, dapat dipastikan kita belum siap menjadi bangsa yang maju, terstagnasi dalam roda zaman kegelapan, dan akan hancur diterpa badai degradasi perjuangan pahlawan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun