X Faktor , mungkin karena baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia sehingga masih ada kejanggalan-kejanggalan misalnya pernyataan Roby Purba yang tidak konsisten , dimana pada akhir suatu episode mengatakan urutan yang disebut lebih dahulu untuk maju kebabak berikutnya tidak berdasarkan jumlah sms tetapi anehnya yang akan keluar/ pulang diambil dari 2 bottom (dua terendah) itu artinya berdasarkan urutan sms, yang aneh juga adalah pada episode awalnya 2 terendah selalu diperhadapkan dengan Juri mentor..dengan lagu save me song, secara logika ini kan menggunakan standar ganda. Tetapi Juri mentor kan juga bukan orang bodoh sehingga selalu memperhadapkan dengan deathlock, tetapi Anggun dibodo-bodoi oleh system karena diperhadapkan kedua-duanya 2 bottom adalah anak mentornya , jadinya sanga dilematis,Kalau Anggun memilih deadlock (2-2) sala-satu anak mentornya akan pulang berdasarkan pilihan pemirsa, tetapi kalau memilih 3-1, juga sala satu anak mentornya akan pulang yang juga jadinya sangat subyektif akhirnya mensiasiakan SMS pemirsa(mudah-mudahan pilihan Anggun sesuai SMS Pemirsa).
Begitu juga dengan persyaratan-persyaratan seyogyanya sudah menetapkan persyaratan2 mutlak, tidak seperti yang dilakukan oleh Ahmad Dany yaitu membentuk group sementara kontes berlangsung….,untung saja Mika Angelo tidak keberatan karena merasa dirugikan (tersingkir oleh group ciptaan x factor). Apapun alasannya , tidak ada lagi kontestan baru setelah ajang sementara berlangsung (itulah sportifitas para kontestan)
Pembelajaran dari Juri Mentor (Juri merangkap Mentor). System ini membuat para Juri bermuka dua, sehingga kadang-kadang terlihat adegan adegan yang menampilkan arogansi, keakuan, seperti penampilan Beby Romeo mengucapkan kata jorok , makian “ kurang ajar” kepada pendukung penyelenggara yang memutar lagu sewaktu Baby Romeo akan mengomentari penampilan salah seorang kontestan. Rosa yang tampak berat sebelah memilih antara Shena dan Fatin, Ahmad Dany secara diam diam memfasilitasi new dimention(hasil pembentukan-nya), walaupun akhirnya tersirat mengakui kelemahannya, Lain halnya Anggun C Sasmi mungkin karena pengaruh karena sudah lama berdomisili di Perancis, sangat hati hati mengungkapkan perasaannya.., sekalipun itu berupa kritik atau saran namun mempersalahkan x Factor pemirsa yang memilih anak mentornya yang pertama pulang dari 13 peserta.
Pemirsa, Setiap ajang/kompetisi apapun namanya pasti selalu ada pemenangnya, dan selalu ada ketidak puasan , ketidak puasan ini selalu berada pada pihak yang kalah, baik dari kontestan, Juri, Penonton, Supporter. Coba Anda simak kompetisi Sepak Bola, bentuk ketidak puasan yang nyata adalah demo..artinya mereka mengungkapkan ketidak puasannya secara nyata di public. Sangat berbeda dengan ajang kompetisi seperti X Factor atau sejenisnya apalagi kalo juri sebenarnya adalah public (jumlah SMS) … mana ada pernyataan ketidak puasan secara nyata yang tampak di TV? atau Demo?, yang ada samar- samar seperti unkapan Novita pada awal tulisan saya diatas (dialog dengan Deddy), dan beberapa caci maki pendukung Novita di media internet (Maya/Tidak Nyata). Dan Apa kata Fatin sang juara sewaktu Deddy meminta tanggapannya tentang caci maki itu twitter, kata Fatin “Mereka itu berani hanya di dunia maya” alias mereka yang pecundang (Red)
Potensi masa akan datang, siapapun pemenangnya atau yang kalah tidak menjadi jaminan bahwa dia akan popular nantinya. Karena KEpopulerAN sangat tergantung dengan penilaian orang lain termasuk Wartawan. Tetapi yang pasti bahwa Fatin mempunyai PELUANG yang besar dan pasti yaitu Sony record dan Fatinistik.
Fatin sejak awal sudah menjadi Juara.
Dari sekian ratus ribu audisi hanya Fatin yang membuat Mulan Jameela terkagum “Gila banget ini suara” , Anggun “Sebel banget, belum olah vocal tapi uda kayak gini suaranya”, Beby Romeo “ini suara hanya 100 tahun sekali muncul di dunia ini” , Ahmad Dany “Fatin adalah sosok kontestan yang tidak boleh kalah”, Rosa sangat senang dan bersyukur mementori Fatin.. yang akhirnya membuat Rosa ditimpa Banjir bandang (air mata haru) di pelupuk matanya.
Saya pernah mendengar pepatah ” Lebih baik menjadi orang berguna dari pada orang terkenal”, tetapi untuk Fatin dan orang yang sepertinya…, alangkah lebiah baik lagi kalau mereka juga menjadi orang yang berguna “, tidak seperti mereka yang PECUNDANG yang kerjaannya memaki didunia maya.
Akhirnya Fatin Shidqia , Fatin Foya, Fatin The Winner yang telah merampok hati pemirsa X Factor Indonesia. dan itu adalah kenyataan (Sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H