Mohon tunggu...
Ita Purnama Sari
Ita Purnama Sari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pilihan adalah Sebuah Tanggung Jawab

Selanjutnya

Tutup

Nature

Zamrud Khatulistiwa (Hutan Indonesia Kini dan Nanti)

7 April 2013   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:35 31022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa Indonesia di Kenal Sebagai Zamrud Khatulistiwa?

Gugusan pulau-pulau Indonesia secara geografis terletak di garis khatulistiwa, tetapi bukan karena letaknya Indonesia dikenal sebagai Zamrud Khatulistiwa. Jika dilihat dari angkasa gugusan kepulauan Indonesia nan hijau menyejukan mata bak batu Zamrud. Hal inilah yang kemudian membuat Indonesia dikenal sebagai Zamrud Khatulistiwa. Seiring masa, akankah Indonesia tetap menyandang gelar sang Zamrud di Khatulistiwa? Jawabannya adalah tergantung bagaimana kita mau menjaga agar bumi Indonesia bisa tetap tampak hijau. Hijau yang berasal dari kumpulan pohon yang tempat hidupnya dinamakan hutan, bagaimana kita menjaga zamrud khatulistiwa sama artinya dengan bagaimana menjaga hutan Indonesia.

Zamrud Khatulistiwa Kini

Jika dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir alih fungsi hutan besar-besaran menyebabkan luas kawasan hutan di Jambi berkurang satu hektar dari luas sebelumnya dua hektar lebih, maka dalam kurun waktu sepuluh tahun lagi dikhawatirkan sudah tidak ada lagi hutan di Jambi, oleh karenanya perlu upaya preventif untuk menanggulangi keadaan tersebut (1). Di ujung timur Indonesia, yakni Papua yang memiliki luas wilayah 317.062 km persegi atau 32 juta Ha merupakan hutan tropis terluas ketiga di dunia yang masih tersisa setelah Amazon dan Kongo. Hutan di Papua perlu mendapat perhatian terkait kelestariannya (2).

Kenapa Kita Perlu Menjaga Hutan?

Hutan adalah paru-paru dunia yang akan mereduksi karbon dioksida di udara penyebab pemanasan global dan menggantinya dengan oksigen yang sejuk melalui proses fotosintesis. Adanya hutan di daerah pegunungan mengurangi terjadinya longsor dimusim penghujan, hal ini dimungkinkan dengan pencengkraman akar-akar pohon terhadap tanah tempatnya tumbuh. Menjaga kelestarian hutan secara tidak langsung menjaga keragaman flora dan fauna karena hutan merupakan habitat tempat tinggal beragam flora dan fauna.

Bagaimana Menjaga Hutan Kita?

1.Pemberlakuan moratorium hutan lanjutan.

Terkait fungsinya sebagai paru-paru dunia, pemberlakukan moratorium hutan lanjutan akan menumbuhkan kepercayaan dunia terkait reduksi emisi (3).

2.Pengembangan games tentang hutan.

Perkembangan teknologi telah ‘memaksa’ generasi muda kita untuk berlama-lama duduk didepan gadget hanya untuk menikmati sebuah games, hal ini menjadi peluang untuk memasukan pemahaman pentingnya menjaga kelestarian hutan melalui games.

3.Iklan layanan masyarakat

Media visual, audio maupun audio visual dapat digunakan sebagai kampanya pelestarian hutan. Mengedukasi masyarakat tentang fungsi hutan, apa yang akan terjadi jika hutan tidak ada serta mengajak untuk menjaga kelestarian hutan melalui kebiasaan baik seperti peringatan tidak menebang pohon sembarangan dan gerakan menanam pohon.

Pustaka.

1.http://hutanindonesia.com/1-juta-hektare-hutan-di-jambi-lenyap-10-tahun/

2.http://hutanindonesia.com/267/

3.http://hutanindonesia.com/pencabutan-moratorium-izin-tebang-hutan-ditunda/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun