Mohon tunggu...
Sartono Sajendro
Sartono Sajendro Mohon Tunggu... penikmat bahasa, sastra, budaya -

Coretan (tangan) dari (kaki) gunung\r\n-- satoras.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Sapardi

1 Juni 2016   21:14 Diperbarui: 1 Juni 2016   21:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau (dan aku) yang beranjak tua, sedangkan dia masih di sana,jauh di sana, menunggu gugurnya sakura. Atau jangan-jangan engkau abadi dalam sajak ringkih itu?  

Yang fana adalah waktu. 

Tiba-tiba engkau berdiri. “Permisi, bolehkan kuhapus jejakmu dijalan itu?” pintamu.

Jejakku? Jejak yang ragu-ragu itu?

Oh ya. Baiklah. Terima kasih.  

Engkau pun berlalu. Meninggalkan contekan tentang debar dalamdiam. Tentang sebulir bening yang membasahi tulisan di halaman muka undangan perkawinan:

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana….tapi tak bisa.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun