Lalu dia tampar orang-orang itu satu persatu. Dengan senyuman, gelar perkara, juga gelar perang. Persis seperti Mpu Mada menampar Rawedeng, lalu menjewer Rayuyu. Kala itu. Ketika keduanya menertawakan Amukti Palapa sang Mpu.
Â
Tak lama, tersiarlah kabar,
Sebuah bank gulung tikar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!