Sampah dari makanan yang membusuk akan menghasilkan gas metana yang kemudian akan berdampak pada efek rumah kaca. Belum lagi sampah makanan yang menghasilkan bau tidak sedap akan sangat mengganggu orang-orang yang berada di sekitarnya.Â
Selain itu, membuang makanan juga dapat menimbulkan krisis pangan. Dengan adanya sisa makanan yang terbuang, bahan dari makanan tersebut akan semakin berkurang sehingga secara perlahan dapat mengarah pada krisis pangan.
Berdasarkan dari The Economics Intelligence data tahun 2017, Indonesia merupakan negara penghasil sampah makanan terbanyak kedua setelah Arab Saudi. Dapat dibayangkan sebanyak apa sampah makanan yang telah dihasilkan dan efek yang akan terjadi.Â
Kesadaran akan pentingnya untuk mengurangi sampah makanan dapat dimulai dari diri kita sendiri dengan menerapkan pemikiran dan kebiasaan tersebut. Selain itu, hal ini juga dapat dimaksudkan untuk lebih menghargai makanan dan orang yang telah menyajikan makanan tersebut.Â
kita juga bisa mengingatkan orang-orang sekitar akan pentingnya penerapan kebiasaan ini dengan menjelaskan dampak yang akan ditimbulkan dari sampah makanan, lalu menerapkan mindset untuk membeli secukupnya agar terhindar dari perilaku konsumtif, maupun menjelaskan pentingnya menghargai jasa orang yang telah membuat makanan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI