Pemanasan global dapat diartikan sebagai kenaikan suhu rata-rata atmosfer, bumi, dan lautan. Penyebab umum terjadinya pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca yang menyebabkan penurunan konsentrasi ozon (O3) sebagai lapisan pelindung bumi dari radiasi matahari.
Gas-gas rumah kaca diantaranya adalah belerang dioksida (SO2), methana (CH4), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), dan kloroflourkarbon (CFC). Sebenarnya, keberadaan gas rumah kaca memiliki manfaat yang baik untuk bumi, yakni menjaga kehangatan bumi. Namun, jika terdapat dalam jumlah berlebihan dapat berbahaya bagi bumi serta makhluk hidup yang tinggal di bumi.
Penggunaan AC Dapat Menyebabkan Efek Rumah Kaca
Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah penggunaan Air Conditioner (AC) yang berlebihan. Hal ini dikarenakan freon yang merupakan bahan pendingin utama AC merupakan salah satu gas rumah kaca yang bernama Chlorofluorocarbons (CFC) ataupun hidro klorofluorokarbon (HFC).
CFC merupakan senyawa kimia yang sangat stabil sehingga banyak digunakan untuk kebutuhan berbagai peralatan. Hal ini juga dikarenakan karakteristik CFC yang tidak mudah terbakar dan tidak beracun. CFC adalah gas yang terbentuk dari campuran atom klorin, flour, dan karbon.
AC menggunakan gas CFC atau freon untuk mendinginkan suhu ruangan yang kemudian melepaskannya ke atmosfer karena bentuk gas CFC yang stabil. Gas CFC yang naik ke lapisan stratosfer dapat merusak lapisan ozon. Stratosfer adalah yang merupakan salah satu lapisan atmosfer yang mengandung ozon untuk melindungi bumi dari radiasi panas matahari.
Dilansir dari LibreTexts, atom klorin (Cl) yang terdapat pada CFC bertindak sebagai katalis sehingga dapat menghancurkan lapisan ozon. Dilansir dari National Geographic, 100.000 molekul ozon dapat hancur oleh satu klorin pada gas CFC. Reaksi klorin pada CFC yang berpengaruh pada penipisan lapisan ozon dapat dijelaskan sebagai berikut:
Cl + O3 ClO + O2
ClO + O Cl + O2
O3 + O 2O2
Berdasarkan analisis Laboratorium Energi Terbarukan Nasional Departemen Energi (NREL) dan Pusat Penelitian Palo Alto Xerox pada bulan Maret 2022, secara global emisi gas rumah kaca sebanyak 3.94% berasal dari penggunaan AC. Jason Woods, insinyur peneliti senior NREL mengatakan hal baik dari penggunaan AC adalah semakin banyaknya orang yang dapat memperoleh kenyamanan, tetapi hal buruknya adalah emisi karbon mengalami peningkatan. Laporan International Energy Agency (IEA) memperkirakan jumlah AC akan mengalami peningkatan dalam 30 tahun ke depan. Berdasarkan perkiraan IEA, pada tahun 2050 sebanyak 15% emisi karbon akan berasal dari penggunaan AC.