Merasa bisnis Clothing Line Fibrinana masih seumur jagung, Wulan tak memungkiri jika perjalanan bisnisnya masih terkendala banyak hal. Khususnya, dalam hal membagi waktu antara kuliah dan bisnis.
"Menggeluti bisnis sambil kuliah memang tidak mudah. Namun saya menyadari harus kembali ke harfiah sebagai mahasiswa FK UNAIR. Saya ingat dengan pesan orang tua, bahwa profesimu kelak sebagai ladang ibadah dan profesi sosial dimana tidak terlalu melihat keuntungan pribadi, namun kamu harus mempunyai bisnis untuk mendukung income kelak,"ungkapnya.
Ke depan, Wulan berharap Fibrinana berkembang lebih luas dan semakin menemukan peminatnya. Selain dapat bekerjasama dengan banyak fresh designer, Wulan berharap Fibrinana memiliki store sendiri yang berlokasi di Surabaya. Ia juga berharap Fibrinana menjadi brand lokal FK UNAIR. Wulan bahkan bertekad, kelak kain tenun berbahan serat pohon pisang miliknya dapat menjadi kain nasional yang mewakili Indonesia setelah kain batik.
"Semoga Fibrinana dapat berekspansi ke beberapa kota wisata, seperti Yogyakarta dan Bali. Karena di Yogya, produk lokal lebih dihargai, sementara di Bali para turis dikenal amat menggemari produk-produk berkonsep back to nature," ungkapnya.Â
sumber : news unair
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H