Mohon tunggu...
Satika Zahra Amalia
Satika Zahra Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

believe in yourself

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Korean Wave di Indonesia

17 November 2020   21:56 Diperbarui: 18 November 2020   14:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekarang ini kita berada di era modern, dimana pengaruh globalisasi mulai masuk ke Indonesia yang ditandai dengan teknologi semakin canggih atau maju dan masuknya budaya-budaya asing ke negara ini. Salah satunya ialah dengan adanya Korean wave yang masuk ke Indonesia. 

Korean wave atau hallyu itu sendiri merupakan istilah yang diberikan untuk tersebarnya pop culture dari Korea Selatan secara global. Korean wave bisa berbentuk drama, makanan, fashion, gaya bahasa, make up, skincare dan masih banyak lagi. K-Pop juga merupakan salah satu bentuk dari Korean wave.

Korean wave yang masuk ke Indonesia pastinya membawa dampak baik itu positif dan juga negatif. Dampak positif yang pertama ialah dapat menambah wawasan terutama dalam bidang Bahasa. Tentunya K-Pop bukan lagi sesuatu yang asing bagi pendengaran kita, melihat banyak sekali penduduk di negeri ini yang menyukai K-Pop karena bakat yang dimiliki oleh idol yang sangat memukau, terutama para remaja. 

Para pecinta K-Pop atau bisa kita sebut dengan K-Popers biasanya akan mencontoh sesuatu yang idola mereka lakukan. Salah satunya yaitu dengan mempelajari bahasanya. Karena biasanya idola mereka mengunggah sesuatu di sosial media dengan menggunakan bahasa Korea, meskipun banyak juga penggemarnya yang berasal dari kancah internasional. 

Dan dengan mempelajari bahasanya, seorang K-Popers akan merasa bisa lebih dekat dengan sang idola. Selain itu, salah satu alasan mereka mempelajari bahasa Korea agar mereka bisa dengan mudah menonton konten-konten yang diberikan oleh idolanya tanpa harus mengaktifkan subtitle yang ada. Maka dari itu, banyak dari mereka yang memutuskan untuk mempelajari bahasa Korea.

Selain K-Popers, para penggemar K-Drama pun juga tertarik untuk mempelajari bahasa Korea dan juga mereka secara tidak langsung mempelajarinya saat menonton karena adanya pengulangan-pengulangan kata sehingga para penonton akan hafal dengan kosa kata-kosa katanya. Seperti beberapa kosa kata yang sudah tidak asing lagi di pendengaran yaitu "annyeonghaseyo", "juseyo", "aniyeo", "jinjja", "kamsahamnida", "nae", "mianhamnida" dan "jaebal". 

Dengan mempelajari bahasa Korea tentunya bisa membuat kita menjadi lebih maju dan juga dapat mengasah kemampuan otak kita. Menurut mereka, mempelajari bahasa negeri gingseng itu bukanlah hal yang sulit. 

Apalagi jika memiliki ketertarikan pada hal-hal itu, maka alasan tersebut bisa memacu untuk terus bersemangat dalam mempelajari bahasanya maupun budayanya. Dan juga dengan kita mempelajari dan menguasai bahasa asing akan membuat kita lebih siap untuk menghadapi persaingan global di abad 21.

Masuknya Korean wave ke Indonesia juga akan membuat negara ini lebih dikenal oleh warga negara Korea Selatan itu sendiri. Bisa dilihat dari banyaknya antusiasme warga negara Korea Selatan yang mulai mempelajari bahasa Indonesia seperti Siwon Choi atau salah satu personel dari boygroup Super Junior. 

Ia sering sekali terlihat menggunakan bahasa Indonesia dalam postingannya di Twitter. Tidak hanya itu, banyak sekali artis-artis korea selatan yang mengunjungi Indonesia dengan tujuan untuk keperluan shooting ataupun hanya sekedar liburan seperti salah satu personel boygroup NCT yang bernama Kim Doyoung. 

Pada bulan Agustus lalu, Doyoung mengunjungi Manado untuk keperluan shooting salah satu variety show yaitu "Law of The Jungle". Dan juga ada 2 orang personel dari NCT yaitu Na Jaemin dan Lee Jeno yang mengunjungi Indonesia dengan tujuan untuk melakukan volunteer, tepatnya di Bantar Gebang. Mereka melakukan volunteer dengan ikut terjun langsung untuk ikut serta membantu di lapangan.

Dengan banyaknya konser-konser yang digelar di Indonesia juga merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia telah dikenal, seperti pada bulan November 2019 lalu Day6 menggelar konser di Indonesia dan juga pada bulan Maret lalu NCT Dream menggelar konsernya di Indonesia yang bertajuk "The Dream Show". Selain itu dengan dikenalnya Indonesia oleh Korea Selatan dan banyaknya orang-orang yang berkunjung ke tanah air kita, hal ini dapat menambah devisa negara atau pendapatan negara.

Namun, seperti yang kita ketahui bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik. Sehingga Korean wave itu sendiri bisa saja membawa dampak negatif bagi negara kita. 

Salah satu dampak negatif yang dirasakan oleh Indonesia terhadap masuknya Korean wave ialah mulai lunturnya kebudayaan lokal. Bisa kita lihat dari banyaknya fashion ala korea yang sangat diminati oleh remaja-remaja sekarang hingga banyaknya makanan khas korea yang mulai beredar di Indonesia ataupun diperjual belikan disini.

Tetapi itu semua kembali kepada pribadi masing-masing orang. Adapun beberapa cara bijak dalam menangani dampak dari Korean wave yang masuk ke Indonesia ialah dengan lebih bijak dan kritis terhadap apapun sehingga dapat menyaring atau menyeleksi budaya-budaya asing yang masuk ke tanah air ini. Kita harus selalu bangga menjadi warga negara Indonesia dan selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun