Mohon tunggu...
SATELIT AKTIF
SATELIT AKTIF Mohon Tunggu... Jurnalis - PENGAMAT

Mengamati, mengamalkan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penipuan Digital, Potensi Ancaman Pada Diterapkanya Sistem Internet of Things

6 September 2023   02:57 Diperbarui: 6 September 2023   03:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penipuan Digital, Potensi Ancaman Pada Diterapkanya Sistem Internet Of Things. 

Penipuan sejatinya ialah suatu kegiatan yang merugikan bagi sebagian orang yang dilakukan oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab, penipuan kerap kali terjadi dengan motif ekonomi, dendam, bahkan kebiasaan buruk yang dilakukan seorang oknum atau lebih, secara personal atau kelompok dengan tujuan meraih keuntungan dengan cara mengelabui dan merugikan orang lainya, proses seperti ini ialah bertentangan dan melanggar aturan hukum, tak jarang pelakunya akan mendapat sanksi kriminal serta sanksi lainya. 

Dimasa wacana Internet of Things banyak dibicarakan dan bahkan kini sudah diaplikasikan di sebagian besar wilayah, membuat beberapa pelaku penipuan bahkan jumlahnya banyak, memanfaatkan situasi seperti ini, dimana cara - cara yang transformatif menggunakan perkembangan teknologi informasi dalam prakteknya. 

Internet of Things sendiri atau biasa disingkat IoT merupakan proses pemenuhan segala kebutuhan manusia menggunakan jari pada gadget yang dimiliki seseorang, dimana didalamnya terdapat koneksi dari berbagai sistem layanan yang dapat diperoleh, selain informasi, kebutuhan seperti transaksi dengan menggunakan uang elektronik pada beberapa pembelian secara online juga bisa dilakukan, dimana segala suatunya kini dapat diperoleh melalui online dikarenakan sudah tersistemasi dengan bantuan perangkat gadget yang ada, hal ini kemudian memberikan celah pada para pelaku tindak kriminal penipuan.

Meskipun penggunaannya yang bisa dikatakan praktis, efektif dan efisien tetapi tidak lepas dari kekurangan, dimana perangkat digital apapun dapat dengan mudah di rekayasa oleh sebagian yang tidak bertanggung jawab, dari segi keamanan misalnya sistem perangkat dapat dengan mudah di rekayasa atau di sabotase penggunaannya, dan itulah yang kerap dilakukan oleh pelaku tindak kejahatan penipuan yang telah ditayangkan oleh siaran tertangkap oleh pihak berwajib, meski belum bisa diamankan secara keseluruhan setidaknya ini bisa jadi perhatian bersama banyak pihak kedepan, terkait dengan terjaminnya keamanan hingga saldo pada uang elektronik senantiasa aman keberadaannya. 

Sejarah penipuan digital sendiri berkembang sudah sangat lama di kita, dahulu penipuan digital kerap dilakukan via SMS atau sambungan telpon tertentu sebelum adanya gadget sebagai penyambung konektivitas antar sektor, keterangan dari banyak korban pun cukup beraneka ragam, mulai dari menggunakan unsur hipnotis ketika dihubungi pelaku, di iming - imingi hadiah besar dengan harus ada uang DP, sampai dengan pembelian atau penjualan suatu produk pun kadang tak lepas dari penipuan digital. 

Nampaknya kini di era serba modern para pelaku yang tak kunjung mendapat efek jera pun bertransformasi dalam melakukan praktik buruknya itu, kini justru semakin rawan dan harus diwaspadai, dalam beberapa kasus penipuan secara digital ini sudah lebih beragam lagi polanya, mulai dari scan kode Qr untuk kegiatan amal tertentu, klik link pada suatu situs tertentu yang mengarahkan kedalam suatu fishing atau pancingan penipuan, mendownload aplikasi tertentu yang dapat memasukan virus atau retasan dari pelaku kini banyak menjadi hal yang harus diwaspadai oleh pembaca sekalian. 

Itu diatas semua merupakan suatu hal yang berbahaya pada proses penggunaan gadget di era Internet of Things yang harus jadi perhatian bersama, ibarat dia sisi mata uang baik dan buruk suatu sistem tidak bisa dipisahkan begitupun dengan penggunaan internet sebagai sarana utama dalam penunjang kebutuhan, dengan sistemnya yang sedemikian mudah, membuat pengguna harus lebih ekstrak berhati - hati dalam mengontrol tindakan penggunaannya, atau bahkan bisa disebut bijak dalam menggunakan jari. 

Demikian semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun