Menjelang maghrib, sangkala mulai memancarkan kuningnya dan sholawat dari mushola terdekat sudah mulai dilantunkan, ajakan untuk kaum muslim beribadah kepada tuhannya.
Mitos menjelang maghrib, peralihan siang kemalam ini menjadi suatu hal yang mengubah siang menjadi malam hari, mitos dari zaman ke zaman yang diwariskan bahwa menjelang maghrib makhluk tak kasap mata mulai berkeliaran dan ini sering diceritakan pada anak - anak hingga membudaya.
Orang tua menutup pintu rapat - rapat dan jendela menjelang maghrib datang, dengan harapan tidak kemasukan yang sedang berkeliaran tadi.
Anak - anak disuruh cepat mengambil air wudhu untuk beribadah dan berdoa pada tuhan memohon perlindungan, dari segala gangguan.
Mitos ini efektif mengajarkan disiplin dalam beragama kedalam benak anak - anak khususnya, dan menjadi salah satu yang ampuh dalam pembelajaran peribadatan.
Banyak sekali mitos mitos yang muncul menjelang maghrib dari geberasi ke - generasi terkait makhluk astral yang berkeliaran dan mampu menyembunyikan atau menculik anak - anak.
Dalam mitos masyarakat jawa khususnya dimitoskan bahwa ada makhluk astral yang sering disebut wewe gombel yang sering menculik anak kecil yang belum disunat, dan turun temurun mitos ini di ceritakan dari bibir ke bibir, generasi ke generasi.
Sisi pembelajarannya adalah masyarakat jawa memiliki cara untuk menanamkan pendidikan dalam hal ini agama agar ketika sandekala atau menjelang waktu maghrib anak - anak tidak berkeluyuran dan belajar beribadah kepada tuhannya dengan khusuk.
Maka menjelang maghrib dengan adanya mitos ini anak - anak jadi terrib tidak berkeluyuran dan dengan harapan rasa takut muncul dan senantiasa meminta perlindungan pada tuhan dengan berdo'a.
Sisi horor yang ada ialah pesan moral yang efektif dalam perjalanan mitosnya, semoga pembaca sekalian senantiasa berada dalam lindungan tuhan yang maha esa, wallohu a'alambishowab.