Pagi jelang siang saya datang ke Bangsal khusus Askin, dengan harapan hari itu sudah dilakukan tindakan kemoterapi. Sesampainya disana, oh...ternyata terjadi lagi 'kelucuan' belum dilakukan tindakan apapun. Alasanya?.
Kami menghadap ke Perawat bagian administrasi bangsal, menanyakan masalahnya, jawabannya "Hari ini belum bisa dilakukan kemoterapi sekarang dikarenakan surat pengantar rujukan ASLI beserta lampiranya dari daerah asal si Pasien, belum ada. Tanpa itu pihak Apotik tidak mau memberikanya, jadi kami menunggu  Bapak urus surat tersebut terlebih dahulu, pasien tetap harus opname". Sayapun minta kebijakan tapi tetap mentok, sedang pasien tetap minta pulang tidak mau melanjutkan opname hanya untuk menunggu surat rujukan.
Sayapun menghadap kembali ke Perawat jaga, jawabanya "Sebenarnya pasien tidak boleh keluar/pulang karena itu sudah ketentuan, tapi bila tetap minta pulang semua biaya yang sudah keluar pihak pasien yang menanggung".
Kamipun masuk dalam ruang sal, menemui pasien. Setelah di runding pasien tetap minta pulang, tidak mau menunggu terlalu lama di ruang yang terbuka dan disitu tidak dilakukan tindakan apapun.
Untuk mengurus surat pengantar kembali butuh waktu paling cepat empat hari kerja, paling lama sampai enam hari kerja, belum perjalan Tegal Purwokerto butuh waktu tiga s.d empat jam perjalanan naik Bus, postingan ada disini.
Hari itu juga kami bayar biaya-biayanya, totalTigaratus sembilan puluhtiga ribu rupiahdibayar tunai, disitu sudah termasuk biaya pendaftaran, pemeriksaan, dan opname. Â Setelah selesai menyelesaikan pembayaran pasien kami bawa pulang.
Satu minggu kemudian, surat pengantar datang. Keesokan harinya kami menghadap ke Perawat / petugas administrasi Bangsal Askin dengan membawa sura pengantar ASLI, untuk melengkapi kekurangannya dan setelah itu dilakukan tindakan kemoterapi. Â Awalnya saya berpikir begitu, tapi ternyata? Pasien disuruh mengulang pemeriksaan kembali dari NOL.
Alasan pertama, itu sudah ketentuan dan prosedur disamping itu pasien tidak mau opname dan pulang atas kemauan sendiri. hal ini saya bantah dengan menunjukkan 'surat pernyataan keluar' kebetulan saya yang menandatangani disitu jelas terjantum, pasien keluar dari opname dikarenakan MENUNGGU SURAT PENGANGTAR/ RUJUKAN dari daerah asal pasien, selesai.
Terakhir petugas ini mengeluarkan jurus pamungkas, "Bapak, semua pasien yang baru datang harus mendaftar ulang kembali, silahkan Bapak ke bagian pendaftaran di depan", kamipun diam dan akhirnya nurut 'kami yang butuh mereka, bukan mereka butuh kami'.
Hari itu juga kami melakukan pendaftaraan dan pemeriksaan ulang kembali, dari pukul 08.15 sampai dengan 13.15 WIB baru di periksa di Poli Bedah bagian Onkologi. Setelah di periksa, kamipun di panggil oleh perawat jaga, dan disuruh kembali dilakukan pemeriksaan darah dan Jantung kembali. Tapi saya tolak dengan menunjukkan berkas hasil pemeriksaan sebelumnya di Rekam Medik sudah ada, akhirnya berkas tersebut di serahkan ke kami.
Setelah selesai dari sini kami transit di bagian pencatatan pasien sebelum masuk bangsal masing-masing, disini lagi-lagi menunggu hampir tiga jam. Sampai akhirnya kami menanyakan berkas pengantar ke bangsal Askin sudah selesai apa belum?, baru setelah kami tanya, berkas tersebut di serahkan pada kami kembali untuk bawa ke bangsal Askin.