Aku  : "Biasa kalau pagi sehabis Subuhan keluar ngajak si kaki-ku jalan-jalan. kang baru yaa.. ngetem disini pagi-pagi? aku baru lihat"
Pjb   : "Yaa jarang kalau pagi, biasa mangkal disini jam tujuh, kalau siang sekarang sepi, tidak seperti dahulu "
Aku  : "mungkin sekarang lebih gampang sekali punya motor dan ada HP, pengin motor tinggal ke daeler langsung bawa pulang motor yaa...."
Pjb  : "Nah itu pak...gampang kredit motor lhaa...punya uang limaratus ribu saja bisa bawa pulang motor, bisa melunasi apa tidak, itu tidak penting. yang penting punya motor hahaaa"
Aku  : "Hahahaaa....pengaruh sekali yaa kang dengan keberadaan motor dan HP. "
Pjb   : "Jelas pengaruh banget, sudah lama kalau bisa narik tiga apa lima kali sehari sudah untung, tapi kalau ada bongkaran...."
Belum rampung wawancaranya, ada bus berhenti menurunkan penumpang, langsung saja Tb keluar dari becaknya menawarkan diri...aku langsung pamit. sambil pegang pundaknya....
Aku  : "Yuuh...kang aku meneruskan ajak si-kaki-ku jalan-jalan"
Pjb    : "Ya"
Penarik jasa becak sedang tawar menawar ongkos dengan penumpang bus yang baru turun. aku langsung mengajak si kaki-ku meneruskan jalan ke arah taksi yang mangkal disebelah timurnya. Sambil si kaki-ku jalan aku menengok kebelakang, dan bersyukur jasa becaknya laku. aku tidak tahu kemana arah tujuannya si penumpang. Dia lagi beruntung penumpang bus tersebut, tidak ada yang jemput.
Yaa... itulah hanya sekedar wawancara spontan dengan penarik jasa becak sudah mangkal 10 tahun di bunderan, kerennya 'wong akar rumput' yang mulai terpinggirkan oleh keberadaan leasing kendaraan dan Hp. Aku lihat sendiri, seringnya penumpang dari luar kota setelah turun dari Bus. langsung sudah ada yang jemput. Umumnya sipenjemput pakai motor dan punya Hp sudah standby menunggu.  Dengan gampangnya mendapatkan leasing kendaraan dan kepemilikan hp, ternyata disisi lain mempengaruhi perolehan/rejeki para jasa penarik becak. Apakah hanya penarik jasa becak saja yang kena dampaknya?, tunggu reportase selanjutnya..... Bersambung.